Ini alasan SBY luncurkan buku di saat Indonesia diterpa bencana
SBY berharap semua pengetahuan dan pengalaman yang dituangkannya dalam buku itu dapat berguna bagi para pembaca.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) meluncurkan buku 'Selalu Ada Pilihan' di JCC, malam ini. Peluncuran buku tersebut bersamaan dengan sejumlah bencana yang terjadi di tanah air, beberapa di antaranya adalah banjir bandang di Sulawesi Utara, banjir Jakarta dan erupsi Gunung Sinabung.
Lantas apa alasan Presiden SBY meluncurkan buku bertepatan dengan musibah bencana yang terjadi di sejumlah tanah air?
"Tadi pagi ada SMS dari seorang teman, mengucapkan selamat atas peluncuran buku ini, cuma 'timing'-nya kenapa pada saat ada banjir?" ujar SBY dalam pidatonya saat peluncuran buku di JCC, Jakarta, Jumat (17/1).
Topik pilihan: Ani Yudhoyono | Instagram Ani Yudhoyono
"Dulu buku ini akan diluncurkan akhir Desember 2013, tapi harus saya tunda karena saya harus menangani sejumlah pekerjaan, antara lain mengelola ekonomi kita akibat tekanan ekonomi global, persiapan akhir BPJS Kesehatan sebelum diimplementasikan mulai tanggal 1 Januari 2014 lalu. JCC memberi waktu baru, tanggal 17 Januari 2014. Hari ini, satu-satunya hari yang ada," kata SBY .
SBY mengaku siang tadi telah menelepon Gubernur Sumatera Utara, Gubernur Sulawesi Utara, Gubernur DKI Jakarta dan kepala BNPB, untuk serius melaksanakan tugasnya.
"Insya Allah saya akan berkunjung kembali ke Sinabung dan untuk sementara logistik juga kita tambah," katanya.
Sementara mengenai bukunya tersebut, SBY berharap semua pengetahuan dan pengalaman yang dituangkannya dalam buku itu dapat berguna bagi para pembaca. Dia juga berharap para capres yang akan maju di Pilpres 2014 dapat lebih mengetahui serba-serbi dan lika-liku kompetisi politik.
SBY sadar akan ada komentar miring atau negatif atas bukunya itu. Dia juga sadar akan ada yang menyebut dirinya curhat dalam buku itu.
"Saya telah memilih opsi dan memutuskan. Lebih baik saya menerima saja komentar miring seperti itu, dari pada saya harus menyia-nyiakan kesempatan sejarah untuk menulis sesuatu yang saya yakini akan berguna bagi banyak pihak," katanya.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Lukisan apa yang diberikan SBY kepada Prabowo? SBY menjelaskan, lukisan laut ombak yang menghantam batu itu dia beri judul 'standing firm like rocks'. Dia menyebutkan, lukisan tersebut sebagai gambaran agae Prabowo dalam memimpin Indonesia nanti dapat kuat dan kokoh.
-
Bagaimana SBY membuat lukisan itu? SBY mengungkapkan sejarah dibalik lukisan yang akan dia berikan kepada Prabowo. Di mana, lukisan tersebut dirinya buat hanya kurun waktu 10 jam saja. "Kemarin saya baru melukis selama 5 jam, dengan harapan masih ada dua hari, ternyata dipercepat. Tadi, habis subuh, habis sahur habis salat saya langsung menuju studio selama 5 jam saya tuntaskan ini 10 jam Pak Prabowo untuk bapak tercinta," kata SBY.
-
Kapan SBY diberi hadiah? Dalam kesempatan tersebut, SBY di lokasi turut mendapat hadiah lantaran bertepatan dengan momen peringatan ulang tahun mendiang istri, Ani Yudhoyono.
-
Kapan SBY memberikan lukisan kepada Prabowo? Lukisan tersebut diberikan, saat acara buka bersama seluruh jajaran Partai Demokrat, di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
-
Apa isi dari "Tas Darurat Kepresidenan" yang selalu dibawa Presiden AS? Nama julukannya adalah "sepak bola". Tapi benda itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan sepak bola. Nama resminya "Tas Darurat Kepresidenan". Benda itu adalah koper yang berisi rancangan perang bom atom dan siapa pun presiden Amerika Serikat yang tengah menjabat bisa memerintahkan kondisi darurat nuklir kepada Pentagon.
Baca juga:
Saat ditagih janji, SBY balik tanya 'kapan saya janji?'
Ini cerita di balik niat SBY menulis buku 'Selalu Ada Pilihan'
SBY: Saya tidak berpidato politik dan kampanye pilpres
SBY bicara kepemimpinan Indonesia sejak zaman Soekarno
SBY mengaku stres karena bukunya tebal