Ini Arahan Megawati ke Jenderal TNI AL Wakil Kepala BRIN Baru, Singgung Riset Militer
Ini Arahan Megawati ke Jenderal TNI AL Wakil Kepala BRIN Baru, Singgung Riset Militer
Megawati menyinggung soal teknologi dan riset tentang militer
Ini Arahan Megawati ke Jenderal TNI AL Wakil Kepala BRIN Baru, Singgung Riset Militer
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri menyampaikan arahan kepada Laksamana Madya (Laksdya) TNI Amarulla Octavian yang dilantik sebagai Wakil Kepala BRIN.
Megawati meminta Amarulla untuk melakukan pembenahan internal.
- Megawati: Saya Sudah Jengkel, Kenapa Kalian yang Baru berkuasa Bertindak Seperti Zaman Orde Baru?
- Punya AS Berhasil Masuk di Peringkat Kedua, Ini Dia 5 Kapal Selam Terbesar di Dunia!
- Mahfud MD Ungkap Isi Pertemuannya dengan Megawati
- Apa Saja yang Terjadi saat Peristiwa Kudatuli hingga Nama Megawati Melambung
"Kalau arahan dari Bu Ketua tadi terkait tugas-tugas untuk penataan organisasi ke dalam. Jadi, untuk internal BRIN, kemudian ada penataan soal BRIDA atau Badan Riset dan Inovasi Daerah, tetapi itu semua harus sesuai dengan arahan Pak Kepala,"
ujar Amarulla saat pelantikan di Kantor BRIN, Jakarta Pusat, Kamis (3/8).
merdeka.com
Perwira TNI angkatan laut bintang tiga ini akan memprioritaskan organisasi dan tata kerja yang telah disusun. "Prioritas sesuai dengan organisasi dan tata kerja di BRIN ini. Maka saya akan menyelesaikan program prioritas yang telah disusun oleh BRIN" ujar Amarulla.
Sebagai seorang perwira TNI, Amarulla tidak akan memprioritaskan riset dari sisi militer saja. Riset terpenting adalah yang bermanfaat bagi umat manusia seperti ketika peneliti menciptakan ponsel hingga kamera.
"Tidak semata-mata selalu program itu diarahkan kepada kepentingan militer. Banyak sekali teknologi militer yang sebetulnya juga bisa dikonversi menjadi teknologi komersial. Handphone, ini tadinya teknologi militer. Internet, komputer, dan kamera, tetapi setelah itu karena tidak perang, jadi diperuntukkan demi kesejahteraan manusia,”
jelas dia.
“Nah, jadi sebetulnya kami tidak membeda-bedakan antara teknologi itu militer atau bukan, yang penting itu bisa bermanfaat kepada masyarakat, negara, dan umat manusia. Tenaga atom yang tadinya diperuntukkan membunuh, ternyata setelah dipergunakan sekian lama, secara statistik 80 persen itu untuk kesejahteraan manusia. Nuklir untuk pertanian, untuk kosmetik, untuk kesehatan, dan sebagainya. Kadang-kadang orang melihat teknologi nuklir itu ke hal yang menakutkan, padahal banyak teknologi militer yang juga bermanfaat untuk negara dan bangsa," kata Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) itu.Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menuturkan dengan dilantiknya Amarulla sebagai wakil kepala akan sangat membantu.
"Ya, kalau kami sebenarnya sudah berdiskusi beberapa kali. Kami akan kembali berdiskusi untum memilah-milah, karena BRIN, kan, besar dan selama ini saya senang ada wakil kepala, sehingga saya terbantu, lah, berkurang. Bagi beban,"
ujar Tri Handoko
merdeka.com
“Hilirisasi itu tak cukup hanya diniatkan, tapi harus diwujudkan dengan menyiapkan SDM serta riset. Maka pendidikan dan riset-riset yang menghasilkan inovasi harus ditingkatkan. Bersama seluruh jajaran BRIN, Pak Laksana Tri Handoko sebagai Kepala BRIN dan Pak Amarulla Octavian sebagai Wakil Kepala BRIN, memegang sebuah harapan besar dari rakyat Indonesia untuk mendorong riset dan inovasi demi Indonesia Maju yang menyejahterakan rakyat Indonesia,” kata Hasto.