Ini catatan Komnas HAM selama Pilpres 2014
Komnas HAM menyampaikan hasil pemantauannya selama pilpres 2014 berlangsung.
Komnas HAM menilai pada pilpres lalu, banyak pasien serta pegawai rumah sakit tidak dapat menyalurkan hak pilihnya. Namun, untuk tahanan dan narapidana serta penyandang disabilitas sudah ada peningkatan.
Hasil tersebut berdasarkan pemantauan Komnas HAM di 13 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Selain itu dipantau juga dari Kalimantan Barat, Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, NTT dan Maluku.
"Namun demikian, secara umum penyelenggaraan pilpres berjalan aman dan kondusif," ujar Ketua Komnas HAM Hafid Abbas di kantornya, Selasa (15/7).
Selain itu, lanjut Hafid, Komnas HAM juga telah memiliki catatan terhadap pilpres kali ini. Pertama, ketatnya perolehan suara capres dan cawapres berpotensi adanya upaya manipulasi suara rakyat.
"Memanipulasi suara merupakan pelanggaran hak asasi manusia," tegasnya.
Kedua, Komnas HAM secara kelembagaan mendukung netralitas KPU. Ketiga, Komnas juga mendukung Bawaslu untuk mengawasi rekapitulasi suara hasil pilpres.
"Selain itu, kami juga membuka posko pengaduan dan melakukan pemantauan lapangan guna memastikan proses rekapitulasi berjalan baik," katanya.
Posko tersebut dibuka di 13 provinsi seperti di atas. Diharapkan masyarakat tanggap terhadap pelanggaran yang ada dan melaporkannya.