Ini komentar Agus Yudhoyono soal 11 orang ditangkap diduga makar
"Sebagai warga negara yang ingin melihat negaranya tumbuh demokrasi semakin matang. Saya ingin selalu meletakkan suatu pada porsinya secara jernih dan ingat ini negara demokratis menjamin kebebasan tapi negara hukum harus dipenuhi dan dihormati," ujar Agus
Sebelas orang ditangkap polisi karena diduga ingin melakukan makar pada aksi 2 Desember 2016, kemarin. Saat ini tiga orang yang masih ditahan di Polda Metro antara lain Sri Bintang Pamungkas, Jamran dan Rizal Kobar.
Sedangkan lainnya, 8 orang yang sudah dilepas antara lain Ratna Sarumpaet, Rachmawati Soekarnoputri, Eko Suryo Santjojo, Adityawarman Thahar, Kivlan Zein, Firza Huzein, Alvin Indra dan Ahmad Dhani.
Menanggapi hal tersebut, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono menilai kejadian penangkapan makar tersebut sebagai proses demokrasi di Indonesia yang semakin matang. Meski pemerintah menjadi kebebasan berdemokrasi, namun hukum harus ditegakkan di Indonesia.
"Sebagai warga negara yang ingin melihat negaranya tumbuh demokrasi semakin matang. Saya ingin selalu meletakkan suatu pada porsinya secara jernih dan ingat ini negara demokratis menjamin kebebasan tapi negara hukum harus dipenuhi dan dihormati," ujar Agus di Rumah Makan Rempah Wangi, Jakarta Selatan, Kamis (8/12).
Menurutnya, masyarakat juga harus bisa memahami kinerja aparat kepolisian yang tidak ingin stabilitas keamanan terganggu. Oleh sebab itu, aksi makar harus dihindari agar masyarakat merasa nyaman dan damai.
"Ini harus dipahami seluruh warga sehingga kita terhindari dari hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi kalau menciptakan instabilitas di negeri ini," jelasnya.
Tiga orang yang masih ditahan tersebut yakni Sri Bintang Pamungkas, Rizal dan Jamran. Sri Bintang diduga melakukan makar, Rizal dan Jamran diduga telah melanggar Undang-Undang ITE. Menurutnya, penggunaan media sosial harus bijak dan cerdas agar masyarakat diberikan pendidikan yang baik.
"Karena bahayanya dunia sosmed jarang ada waktu untuk klarifikasi tapi itu menyebar dengan cepat itu dampak buruk dari sosmed," tandasnya.