Ini pesan Jokowi-Ahok di Hari Sumpah Pemuda
"Saya pikir ini juga ada pengaruh dari kami-kami yang tua yang munafik," kata Ahok.
Hari ini tepat peringatan sumpah pemuda di mana para pemuda kala itu bergerak untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Namun, semangat pemuda untuk memperbaiki martabat Indonesia di dunia internasional seakan hanya asa saja untuk saat ini.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) punya makna khusus peringatan Sumpah Pemuda yang jatuh hari ini. Menurutnya, bangsa Indonesia, yang 60 persen penduduknya berusia 40 tahun, harus memanfaatkan peran pemuda.
"Semakin besar kalau bisa dimanfaatkan untuk kemajuan Jakarta, negara dan bangsa ini," ucap Jokowi usai memimpin upacara peringatan Sumpah Pemuda ke-85 di Lapangan IRTI Monas Jakarta, Senin (28/10).
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, sikap negatif pemuda belakangan ini tak lepas dari kemunafikan generasi tua.
Hal ini terbukti dengan banyaknya pemuda yang justru melakukan tindak asusila, seperti kejadian siswa siswi SMP 4 Jakarta yang merekam adegan mesum.
"Saya pikir ini juga ada pengaruh dari kami-kami yang tua yang munafik. Jadi persoalan utama sebetulnya, ketika kita terlalu banyak munafik, menutup diri dengan nilai agama, tapi kelakuan kita jelek, akan mempengaruhi anak-anak muda di bawah generasi kita. Ini jadi anggap agama itu dilecehkan. Itu yang menyedihkan gitu loh," ungkap Ahok.
"Kalau udah jadi pendeta itu, kalau munafik ya anaknya bisa bahaya banget. Karena dia tahu bapaknya ngibul," kata Ahok memberi contoh.
Hal itu, kata Ahok, sama ketika pemimpin atau pejabat publik menjual ayat dan agama saat sumpah jabatan, namun berperilaku negatif.
"Akan membuat generasi berikutnya nganggep Tuhan itu gak ada. Orang jadi gak takut. Orang bisa mengendalikan diri kan kalau takut sama Tuhan sebenarnya. Kalau gak takut Tuhan, generasi muda pasti rusak. Gak mungkin jadi patriot," tegasnya.