Ini reaksi Jokowi saat Menhan lapor omongan Panglima soal 5.000 senjata ilegal
Ini reaksi Jokowi saat Menhan lapor omongan Panglima soal 5.000 senjata ilegal. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku mendapat informasi ada 5 ribu senjata ilegal dipesan oleh instansi di luar tentara.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku mendapat informasi ada 5 ribu senjata ilegal dipesan oleh instansi di luar tentara. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan, saat ini baru ada surat pengajuan per Mei 2017 untuk pendidikan Badan Intelijen Negara (BIN) yakni sebanyak 521 pucuk senjata dengan 72.750 butir amunisi.
Dia juga menjelaskan terkait informasi tersebut mungkin Gatot kurang masukan informasi dari stafnya.
"Bukan keliru tapi dari stafnya kurang masukan. Seperti saya sangat tergantung pada asisten saya. Maka saya bilang staf saya ada 4 orang baca surat itu betul apa enggak. Jangan sampai salah saya gantung kamu," kata Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (26/9).
Dia juga menceritakan hubungan dengan pihak TNI pun baik-baik saja terutama dengan Gatot. Dia juga meminta persoalan ini tidak dibesar-besarkan. Menurut dia bukan hanya soal pembelian senjata ada beberapa kekeliruan dan berakhir dengan baik-baik saja.
"Menyadari kita maaf-maafan saja. Presiden sudah tahu semua. Presiden sangat bijak. Jarang omong tapi kerja terus. Dia sudah bepikir itu. Saya ngobrol luar biasa bijaknya," cerita Ryamizard.
Dia pun mengakui sering berkomunikasi dengan Gatot. Tidak hanya TNI, dia pun selalu berkomunikasi dengan pihak kepolisian. "Pastilah. Saya ini orang netral enggak ada blok-blokan. Tidak ada saya benci dengan TNI polisi. Kalau saya benci polisi tentara berarti saya bukan Menhan," ungkap dia.
Terkait apakah ada evaluasi terkait kekeliruan tersebut, Ryamizard pun mengaku sama-sama saling evaluasi. Menurut dia semua manusia pasti pernah keliru. Dia pun memaklumi hal tersebut.
"Masalah hubungan Kemenhan adalah seluruh bangsa ini. Kita bukan tidur-tiduran. TNI itu punya rakyat, bukan punya orang, punya partai. TNI yang ngasih makan, gaji, mobil untuk rakyat semua. Saya juga punya rakyat. Saya prihatin kok begini terus ini apa ini," imbuhnya.