Ini ulah lucu para pendukung Prabowo di sidang
Dalam sidang di MK dan DKPP muncul kejadian-kejadian unik yang tak terduga dari kubu Prabowo-Hatta.
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar sidang perdana dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan KPU dan Bawaslu terkait pelaksanaan Pilpres 2014. Sidang bertempat di Ruang KH M Rosyidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Jakarta dan dimulai pada pukul 14.00 WIB, Jumat (8/8).
Bersamaan itu, Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar kembali sidang gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014 yang diajukan Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa . Agenda sidang adalah menerima perbaikan permohonan sekaligus mendengarkan keterangan dan jawaban dari termohon, serta Bawaslu .
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
Dalam kedua sidang muncul kejadian-kejadian unik yang tak terduga dari kubu Prabowo. Berikut ulah lucu para pendukung Prabowo yang berhasil dihimpun merdeka.com.
Eggy Sudjana sebut hakim bang
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie menegur kuasa hukum Prabowo-Hatta, Eggy Sudjana selaku pihak pengadu dalam sidang dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan KPU dan Bawaslu. Penyebab Eggy ditegur majelis hakim karena pada sesi memperkenalkan diri, Eggy memanggil ketua majelis sidang Jimly Asshiddiqie dengan panggilan 'abang'.
"Perkenalkan saya Eggy Sudjana abang Jimly. Saya mengadukan KPU karena membuka kotak suara," kata Eggy Sudjana ketika sesi perkenalan diri dalam sidang DKPP, Jakarta, Jumat (8/8).
Mendengar ucapan Eggy tersebut, Jimly langsung menegur. "Jangan abang ya, ini formal, jangan main-main, ini urusan negara," tegas Jimly.
"Iya yang mulia Bapak Jimly, soal pembukaan kotak suara," kata Eggy.
Kemudian, majelis sidang meminta agar pengadu-pengadu yang berangkat dari tim Prabowo-Hatta untuk konsolidasi terlebih dahulu. Sehingga, perkara-perkara yang disidangkan menjadi satu dan pengadunya menjadi satu perwakilan.
"Saudara Eggy dan Tonin (Tim Aliansi Advokat Merah Putih) tolong koordinasi ya, biar Senin lebih rapi dan berkualitas," pinta Jimly.
Saksi Prabowo pakai bahasa Jawa
Sidang gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terus bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (8/8). Tidak hanya suasana serius, peristiwa lucu juga muncul dalam persidangan tersebut.
Peristiwa itu bermula ketika seorang saksi Prabowo-Hatta yang bertugas mengawasi proses perhitungan suara di KPUD Demak, Ahmad Gufron, menggunakan bahasa Jawa. Anggota majelis hakim Ahmad Fadlil mengingatkan agar saksi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik selama memberikan keterangan.
"Jadi Anda keberatan rekapitulasi di tingkat desa dilakukan lebih cepat dari tanggal 10 Juli ke tanggal 9 Juli," tanya Fadlil.
Gufron yang merupakan warga asli Jawa Tengah itu menjawab pertanyaan Fadlil dengan menggunakan bahasa Jawa.
"Inggih (iya)," jawab Gufron.
Jawaban Gufron secara spontan membuat para peserta sidang tertawa. Gufron pun tampak bingung melihat reaksi peserta tersebut.
Fadlil kembali mengingatkan agar Gufron menggunakan istilah Bahasa Indonesia yang baik. "Ini Jakarta om, tidak seperti Demak. Tolong gunakan Bahasa Indonesia yang baik," ujar Fadlil.
Walaupun sudah diperingati hakim, Gufron lagi-lagi Gufron menjawab dengan menggunakan bahasa Jawa.
"Inggih," kata Gufron. Hadirin pun kembali terkekeh.
Saksi Prabowo blank ditegur berbahasa Jawa
Tim hukum Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Maqdir Ismail mengaku kecewa atas ledekan yang dilontarkan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) kepada saksinya saat sidang gugatan pilpres. Mereka mengklaim para saksi langsung menjadi kacau pikirannya saat ditegur hakim MK.
"Kami sudah ajak bicara, ini berbeda dengan yang diterangkan. Kami sering berembuk dengan mereka (Saksi). Apalagi diledek-ledek karena sudah terbiasa dengan bahasa Jawanya, ketika diledek, jadi blank dia. Mestinya tidak itu yang dilakukan (Hakim MK). Seharusnya dituntun seperti apa, kalau misalnya memang mau seperti itu," kata Makdir Ismail di Gedung MK, Jakarta, Jumat (8/8).
Maqdir menuturkan, apa yang telah diterangkan para saksi sudah diperkuat sejumlah bukti tertulis. Namun, yang terpenting pihaknya sudah memberikan keterangan terkait indikasi pelanggaran tersebut.
"Tapi paling tidak, saksi-saksi itu sudah memberikan indikasi ini lho yang terjadi. Nah yang terjadi menurut saksi ini, bisa atau tidak, kami perkuatkan bukti tertulis. Sebab menurut hemat kami, kami tidak akan mengajukan bukti tertulis itu kalau tidak ada. Bagi kami, keterangan saksi ini untuk menguatkan bukti-bukti tertulis yang kami miliki," terangnya.
Sebelumnya, pada sidang kedua gugatan PHPU, seorang saksi Prabowo-Hatta yang bertugas mengawasi proses perhitungan suara di KPUD Demak, Ahmad Gufron, menggunakan bahasa daerahnya. Anggota majelis hakim Ahmad Fadlil mengingatkan agar Gufron menggunakan istilah Bahasa Indonesia yang baik.
"Ini Jakarta om, tidak seperti Demak. Tolong gunakan Bahasa Indonesia yang baik," ujar Fadlil.
(mdk/dan)