Ini yang bikin ceramah Zainuddin MZ bisa diterima semua kalangan
Materi ceramah yang dikemas secara ringan dan lucu membuat masyarakat dari berbagai lapisan tak lelah mendengar tausiah.
5 Juli 2011 adalah hari yang kelam bagi keluarga, kerabat serta masyarakat yang setia menyimak ceramah-ceramah 'Da'i Sejuta Umat', Zainuddin MZ. Saat itu, Kyai kondang ini mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 09.20 WIB setelah terkena serangan jantung usai sarapan di rumahnya.
Kematiannya membangkitkan kesedihan berbagai lapisan masyarakat. Ribuan pelayat menyempatkan diri untuk hadir dan mengantar jenazahnya hingga ke liang lahat. Derai air mata tak hanya membasahi wajah keluarga dan kerabat dekat, namun juga masyarakat yang tersentuh dengan ceramah-ceramahnya semasa hidup.
Tak sedikit yang terketuk pintu hatinya untuk kembali ke jalan yang benar setelah menyimak ceramah-ceramah dari sosok bernama asli Zainuddin Hamidi tersebut. Ceramah-ceramahnya diminati banyak kalangan lantaran dinilai tidak menghakimi dan disuguhkan dengan cara yang menggelitik.
Materi ceramah yang dikemas secara ringan dan lucu membuat masyarakat dari berbagai lapisan tak lelah mendengar isi tausiah seberat apapun. Materi ceramah yang tidak menghakimi, justru mengena hingga ke sanubari pendengar. Ceramah dengan gaya jenaka bisa membuat pendengarnya tertawa hingga terpingkal-pingkal.
Salah satu cuplikan isi ceramahnya yang membuat pendengarnya tergelitik terdapat dalam materi dakwah berjudul 'Mencari Jodoh'. Dalam ceramahnya, Zainuddin mengungkap bahwa saat seseorang jatuh cinta, maka semua akan terasa dan terlihat indah. Cinta akan mendorong seseorang untuk berkorban.
"Kadang-kadang malam minggu, si doi mengajak nonton, umpamanya. Duit tidak ada, gajian belum, kerja enggak, timbullah insiatif. Entah seperti kita jual ke tukang loak, entah celana mampir dulu ke tempat lain, yang penting kita berkorban untuk memenuhi permintaan si buah hati belahan jantung, ketika itu pengorbanan sudah tidak kita rasakan lagi," papar Zainuddin dalam salah satu rekaman ceramahnya.
Zainuddin menggambarkan kondisi mayoritas muda-mudi apabila sedang dimabuk cinta. Bahkan Zainuddin mengungkapkan apabila seseorang sedang jatuh cinta, cubitan sekeras apapun tidak membuatnya menangis, malah hanya meringis.
Menggunakan pendekatan humanistis, Zainuddin mencoba untuk membuat bahasa Alquran lebih mudah dipahami oleh masyarakat dengan contoh-contoh perilaku yang umum dilakukan sehari-hari.
Kemudahan masyarakat mencerna isi dakwahnya membuat kehadiran Da'i Sejuta Umat ini selalu ditunggu. Tak sedikit yang setia menanti ceramah ustaz kondang ini hingga akhirnya Zainuddin pun mendapatkan kontrak ceramah di beberapa radio bahkan televisi.
Namanya pun semakin meroket bahkan sempat membuatnya berperan dalam sebuah film religi berjudul 'Nada dan Dakwah'.