Irman sebut Jokowi tak mungkin jadi wali kota tanpa pilkada langsung
"Rakyat sudah mulai terbiasa dengan demokrasi. Tapi partai politik kita masih oligarki," kata Irman Gusman.
Ketua DPD Irman Gusman menilai sejauh ini penyelenggaraan pilkada langsung di Indonesia terbilang sukses. Menurut dia, Presiden Joko Widodo tidak akan jadi orang nomor satu tanpa adanya pilkada langsung.
Irman mengatakan, berat untuk seorang calon independen tanpa partai bisa terpilih jadi kepala daerah tanpa adanya pilkada langsung. Salah satu contoh yang paling nyata, lanjut Irman, yakni sosok Jokowi yang saat ini bisa jadi presiden dari seorang wali kota Solo.
"Kita nilai sistem Pemilukada secara langsung ini sukses, contohnya pada pemilukada di Solo, Jokowi dari partai independen sukses menjadi wali kota, dan contoh-contoh di daerah lain yang sukses," ujar Irman pada acara diskusi forum senator untuk rakyat 'lika liku pilkada' di kafe dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (21/6).
"Rakyat sudah mulai terbiasa dengan demokrasi. Tapi partai politik kita masih oligarki," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, hal tersebut menjadi tantangan bersama. Dalam hal ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) turut andil dalam mengawal kesuksesan pemilukada serentak 2015.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik merasa yakin bahwa pilkada 2015 berjalan lancar. Karena dia menilai, masyarakat Indonesia sudah cerdas dalam berdemokrasi.
"Masyarakat kita makin dewasa tidak bisa dipicu dengan isu. Saya optimis sumber konflik ini bisa dipoles sedemikian rupa," kata Kamil.
Dia optimis pilkada serentak nanti berjalan dengan lancar dan sesuai jadwal. "Kita telah menjalankan agenda persiapan sesuai jadwal. Kami optimis 9 Desember nanti akan berjalan dengan sukses dengan kerjasama semua pihak," tutupnya.