Istana Sayangkan Masih Ada Kelompok Masyarakat Abai Bahaya Pandemi Covid-19
Dia mengatakan saat ini seluruh pihak harus rela membatasi aktivitas rutin dengan menjalankan PPKM mikro. Sehingga diharuskan untuk menahan diri dari berbagai kegiatan yang mungkin selama ini telah menjadi kebiasaan kita.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyayangkan masih banyak kelompok masyarakat abai dengan pandemi Covid-19 yang menimpa hampir seluruh negara. Dia pun memahami wabah saat ini bisa membawa perubahan.
"Saat ini saya juga sangat menyayangkan karena masih ada kelompok masyarakat yang mengabaikan bahaya pandemi ini. saya bisa memahami pandemi ini membawa perubahan itu yang cukup berat," ungkapnya dikutip dalam akun instagram @dr_moeldoko, Kamis (24/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Dia mengatakan saat ini seluruh pihak harus rela membatasi aktivitas rutin dengan menjalankan PPKM mikro. Sehingga diharuskan untuk menahan diri dari berbagai kegiatan yang mungkin selama ini telah menjadi kebiasaan kita.
"Teman-teman sekalian pengorbanan ini tidak akan sia-sia. jika kita semua ikut berpartisipasi aktif dan saya yakin jika kita mau, kita peduli dan melakukan secara bersama-sama, situasi sulit ini akan segera bisa kita lewati," katanya.
Moeldoko pun meminta seluruh masyarakat untuk tetap saling mengingatkan dan menjaga satu sama lain. Dia yakin Indonesia akan pulih karena kerja sama seluruh pihak.
Sementara itu dia mengajak seluruh masyarakat untuk peduli dan patuh terhadap protokol kesehatan 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas atau kegiatan.Sehingga kebutuhan mereka kata dia tercukupi selama masa isolasi sendiri. Dia mengatakan saling membantu membuat masyarakat yang terpapar bisa merasa ringan dan terbantu.
"Selain itu kepedulian juga perlu kita tingkatkan bersama dengan membantu tetangga atau keluarga kita yang sedang melakukan isolasi Mandiri, membantu apa? tentu kita bisa berbagi makanan dan kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.
Pemerintah Sigap dan Bertindak Cepat Atasi Lonjakan Kasus Covid-19
Moeldoko mengatakan saat ini Indonesia sedang menghadapi cobaan berat. Dalam waktu singkat jumlah penderita Covid-19 meningkat yang sangat pesat,sebab itu pemerintah saat ini bergerak sigap dan cepat.
"Rumah sakit dan tenaga medis menjadi kewalahan, gelombang kedua pandemi tidak bisa terelakan, untuk itu pemerintah bergerak sangat sigap dan bertindak cepat," ujarnya.
Dia mengungkapkan, saat ini pemerintah terus menambah fasilitas kesehatan, pengobatan terbaik hingga target satu juta vaksin perhari terus diupayakan. Walaupun hal tersebut juga tidak cukup. Perlu dukungan seluruh masyarakat dengan cara tersebut Indonesia akan terbebas pandemi.
"Meningkatnya penyebaran covid-19 ini tidak pandang bulu dan menyerang siapa saja, bisa saja menyerang teman kita, tetangga kita, istri kita, suami atau anak kita, bahkan mungkin kita sendiri," tutupnya.
Diketahui saat ini penambahan kasus positif Covid-19 harian di Indonesia kembali mencatat rekor tertinggi selama pandemi Covid-19, yakni mencapai 20.574 orang. Sehingga total kumulatif kasus yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu menembus 2.053.995 orang.
Rekor tertinggi penambahan kasus Covid-19 harian sebelumnya terjadi pada Rabu (23/6). Saat itu, kasus Covid-19 bertambah sebanyak 15.308 dalam waktu 24 jam.
Baca juga:
36 Pegawai Positif Covid-19, KPK Terapkan Pembatasan Kerja
Wagub Jatim Emil Dardak Tanggapi Polemik Ivermectin sudah Dikirim ke Bangkalan
Mendes: PPKM Mikro Masih Ampuh Hentikan Penularan Covid-19
Dinkes Tangerang Catat 800 Anak Terpapar Covid-19, Kebanyakan OTG
Hasil Tes Swab Massal, 2 Anggota DPRD Jember Positif Covid-19