Sakit Kepala Jangan Anggap Remeh, Kenali Jenis Nyeri untuk Bedakan Influenza hingga Kanker
Sakit Kepala Jangan Anggap Remeh, Kenali Jenis Nyeri untuk Bedakan Influenza hingga Kanker.
Sakit Kepala Jangan Anggap Remeh, Kenali Jenis Nyeri untuk Bedakan Influenza hingga Kanker
Sakit kepala merupakan gejala yang sering dialami oleh setiap orang. Ini adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum dirasakan oleh banyak orang. Namun, siapa sangka jika sakit kepala ternyata bisa saja berakibat berbahaya bagi tubuh.
Ada beberapa jenis sakit kepala yang perlu diwaspadai. Pasalnya, bisa saja sakit kepala yang Anda alami itu akan berakibat fatal pada masalah kesehatan Anda. Lantas, apa saja jenis sakit kepala yang perlu Anda ketahui untuk membedakan jenis penyakit yang berbeda? Simak ulasannya sebagai berikut.
Klasifikasi Sakit Kepala
Sakit kepala secara umum dibagi menjadi tiga yaitu sakit kepala primer, sakit kepala sekunder, dan trigeminal neuralgia.. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
-
Apa tanda sakit kepala berbahaya? Beberapa jenis sakit kepala bisa jadi tanda adanya kondisi yang berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera.
-
Bagaimana membedakan sakit kepala migrain dan tumor otak? Migrain sering kali ditandai dengan nyeri yang intens di satu sisi kepala, dan dapat disertai dengan aura—sebuah sensasi yang dialami sebelum sakit kepala, seperti kilatan cahaya, bintik hitam, atau garis zigzag di penglihatan.
-
Apa jenis sakit kepala yang paling umum? Gejala sakit kepala ini paling umum terjadi. Dari laman yang sama disebutkan bahwa 3 dari 4 orang mengalami gejala penyakit ini dengan penyebab yang berbeda.
-
Cluster sakit kepala apa yang menyerang? Sakit kepala cluster adalah nyeri di satu sisi kepala yang berlangsung dari 15 menit hingga tiga jam.
-
Kenapa tumor otak menyebabkan sakit kepala? Tumor otak, baik yang bersifat jinak (non-kanker) maupun ganas (kanker), dapat meningkatkan tekanan di dalam tengkorak, yang dikenal sebagai intracranial pressure.
1. Sakit Kepala Primer
Sakit kepala primer adalah jenis sakit kepala yang ringan seperti migrain. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya kontraksi otot dan nyeri kepala kluster (nyeri pada satu sisi. Beberapa macam sakit kepala primer adalah:
- Sakit Kepala Tegang
Sakit kepala tegang biasanya terjadi dengan durasi dari sakit selama 30 menit hingga tujuh hari.
Sifat dari sakit kepala ini terasa berat dan menekan pada seluruh kepala dengan intensitas ringan sampai sedang namun tidak bertambah berat karena aktivitas fisik rutin. Sakit kepala tegang cenderung lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
- Migrain
Gejala sakit kepala migrain bersifat sakit kepala yang berdenyut-denyut pada satu sisi kepala dengan intensitas sedang sampai berat, dan disertai dengan mual dan muntah.
Sakit kepala ini dapat bertambah berat pada aktivitas fisik rutin. Gejala migrain cenderung berulang dan serangannya bisa berlangsung empat jam hingga tiga hari.
- Sakit Kepala Cluster
Sakit kepala cluster adalah sakit kepala hebat pada bagian mata, atas mata atau samping kepala (satu sisi), atau kombinasi dari ketiga tempat tersebut.
Selain itu, sakit kepala cluster juga menyebabkan mata merah, berair, kelopak mata turun dan atau bengkak, hidung tersumbat atau meler, dahi dan wajah berkeringat, serta pupil mengecil yang terjadi hanya pada satu sisi wajah.
2. Sakit Kepala Sekunder
Sementara itu, sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang berhubungan dengan kondisi patologis yang menjadi sebabnya. Beberapa penyakit yang berhubungan dengan sakit kepala sekunder adalah:
1. Infeksi
2. Trauma kepala dan leher
3. Gangguan pembuluh darah otak dan leher
4. Peningkatan atau penurunan tekanan cairan otak, peradangan non infeksi di dalam kepala, atau tumor di dalam kepala
5. Akibat suatu zat (pajanan, kelebihan, penurunan atau pemberhentian suatu zat)
6. Gangguan metabolisme seperti sakit kepala yang berkaitan dengan kurang O2 (hipoxia) dan atau berlebih O2 (hypercapnia). Contohnya pada sleep apnea headache, hipotiroid, hipertensi arteri, serta dialisis dari jantung (cardiac headache)
7. Sakit kepala yang berhubungan dengan gangguan pada kepala, leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, dan struktur wajah serta leher lainya. Contohnya Cervicogenic Headache, yaitu sakit kepala yang berhubungan dari nyeri fascia otot, tulang leher (cervical) dan komponennya, diskus (bantalan tulang belakang), dan atau jaringan lunak yang tidak selalu disertai dengan nyeri leher
8. Sakit kepala pada gangguan psikiatri
3. Trigeminal Neuralgia
Trigeminal Neuralgia merupakan jenis sakit kepala akibat lesi saraf otak dan nyeri saraf lainnya. Nyeri kepala ini dicirikan seperti sengatan listrik singkat pada satu sisi wajah dan berulang.
Nyeri kepala biasanya berlangsung dalam hitungan detik hingga dua menit, dengan intensitas hebat seperti sengatan listrik, menembak, menusuk, dan tajam dengan frekuensi yang bervariasi dari 1-50 kali per hari.
Penyebab Sakit Kepala
Nyeri kepala adalah keluhan yang mempunyai beragam penyebab, baik yang berasal dari intrakranial maupun ekstrakranial. Biasanya hampir semua jenis penyakit bisa berawal dari nyeri kepala, mulai dari influenza sampai kanker.
Oleh karena itu, gangguan sakit kepala tidak boleh dianggap remeh. Nyeri kepala menjadi sinyal dari tubuh terhadap suatu kejadian yang tidak baik.
Sinyal tersebut tentu perlu ditangani dengan baik dan benar. Beberapa hal yang perlu Anda waspadai saat sakit kepala adalah:
1. Kualitas nyeri
2. Sifat nyeri (berdenyut, berat, dll)
3. Bentuk serangan (terus/periodik)
4. Lokasi nyeri
5. Durasi nyeri (Lamanya nyeri)
6. Saat timbulnya nyeri (awitan)
7. Keadaan yang memperberat dan mengurangi nyeri
Tanda Sakit Kepala Serius
Setelah mengetahui klasifikasi sakit kepala, maka selanjutnya Anda juga perlu mengetahui beberapa tanda dari sakit kepala yang serius. Beberapa alarm atau tanda nyeri kepala yang perlu Anda waspadai adalah:
1. Nyeri kepala yang berbeda/baru
2. "Thunderclap" headache (intensitas tinggi dalam hitungan detik sampai menit)
3. Merasakan nyeri kepala paling berat yang pernah dirasakan
4. Tanda dan gejala neurologis fokal seperti kelemahan motorik,kehilangan memory, perubahan perilaku
5. Perubahan pola nyeri kepala yang dirasakan
6. Nyeri kepala yang timbul setelah usia 50 tahun
7. Nyeri kepala yang berkaitan dengan gejala sistemik (demam, penurunan berat badan)
8. Dipicu oleh mengangkat barang atau batuk
9. Mengganggu tidur atau muncul segera sesudah terbangun dari tidur
10. Muntah-muntah bersamaan nyeri kepala