Istri Said Aqil: Tidak benar saya di timses Jokowi–JK
Nurhayati mengatakan, dirinya memang pernah ditawari oleh PKB sebagai salah satu partai pengusung pasangan Jokowi-JK.
Istri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nurhayati Said Aqil Siradj, membantah kabar dirinya masuk dalam tim sukses pasangan capres cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi – JK).
"(Berita) itu tidak benar. Tidak benar saya di Timses Jokowi-JK," kata Nurhayati saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler, Jumat (23/5) seperti dikutip dalam rilis yang dikirim Samsul Hadi Karim, asisten Staf Ahli Ketua Umum PBNU.
Nurhayati menegaskan, dirinya tidak mengenal Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, orang yang di pemberitaan sejumlah media mengklaim keterlibatan dirinya dalam tim sukses Jokowi-JK. "Saya tidak pernah menawarkan diri (masuk dalam Tim Sukses). Saya juga tidak punya nomor telepon yang namanya Kumolo Kumolo itu, juga tidak pernah bertemu," tegasnya.
Lebih lanjut Nurhayati mengatakan, dirinya memang pernah ditawari oleh PKB sebagai salah satu partai pengusung pasangan Jokowi-JK untuk masuk dalam tim sukses. Meski demikian hingga saat ini dirinya belum memberikan jawaban.
"Saat itu saya bilang, saya harus izin terlebih dahulu ke Ketua Umum PBNU, suami saya. Hingga saat ini Ketua Umum PBNU belum menjawab, yang itu artinya saya tidak diizinkan (masuk dalam tim sukses Jokowi–JK)," kata Nurhayati.
Dalam keterangannya, Nurhayati mengatakan, dirinya dan sejumlah pengurus di Pimpinan Pusat Muslimat NU pernah menemui Jokowi di Balaikota DKI Jakarta dua bulan yang lalu. Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan undangan Rakernas Muslimat NU yang akan dilangsungkan mulai tanggal 29 Mei mendatang.
"Memang kami mengundang Pak Jokowi, tapi itu dalam kapasitas sebagai Gubernur DKI, bukan sebagai calon presiden. Terlepas saat ini Pak Jokowi cuti karena maju dalam pemilihan presiden, itu urusan yang berbeda," pungkas Nyai Said Aqil yang dalam Rakernas Muslimat NU bertindak sebagai Ketua Panitia Pelaksana.
Sebelumnya, nama Nurhayati Said Aqil tercantum dalam jajaran anggota di tim pengarah yang dipimpin oleh politikus senior PDIP Sidarto Danusubroto. Dalam tim ini terdapat nama-nama seperti KH Hasyim Muzadi, Abdul Azis Mansyur, Dimyati Rais, Puan Maharani, Jenderal (purn) AM Hendropriyono, As'ad Said Ali, Jenderal TNI (purn) Luhut Pandjaitan, Laksamana (purn) Tedjo Edi, Letjen TNI (purn) Farid Zainudin, Marsekal Madya (purn) Ian Santoso, Pramono Anung, Sutrisno Bachir, dan Andi Muawiyah Ramli.
Tim pemenangan Jokowi dipimpin oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dengan sekretaris Andi Widjajanto.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Siapa yang menyatakan bahwa Jokowi memuji pencapaian PKB? Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP PKB Maman Imanul Haq mengungkap isi pertemuan Jokowi dan dua menteri PKB itu.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
Baca juga:
Hasyim Muzadi: Kemenag isinya uang Tuhan, jangan disalahgunakan
Khofifah sebut JK lebih 'nyetrum' buat NU ketimbang Mahfud MD
Para tokoh NU ini beda 'kiblat' soal capres
Hasyim Muzadi pilih Jokowi-JK karena didukung tokoh NU
Hasyim Muzadi sayangkan Mahfud MD jadi ketua tim sukses Prabowo