Jabat Hakim MK, Saldi Isra janji independen meski dekat Jokowi
Saldi Isra telah resmi menjabat sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menggantikan Patrialis Akbar usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/4) pagi.
Saldi Isra telah resmi menjabat sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menggantikan Patrialis Akbar usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/4) pagi.
Pakar Hukum Tata Negara ini mengakui dirinya memang dekat dengan Presiden Jokowi. Sebab, sebagai seorang pakar hukum, dia sering diminta masukan oleh Kepala Negara. Namun, dia menegaskan meski dekat dengan Presiden akan tetap menjaga independensi sebagai Hakim Konstitusi. Saldi pernah dianggap sebagai penasihat hukum pemerintahan Jokowi, namun dia membantahnya.
"Nah itu informasi yang keliru. Saya tidak pernah menjadi penasihat hukum pemerintah. Orang sebagai profesor hukum tata negara kalau ada orang minta pendapat ya kita berikan. Banyak orang mengatakan, saya dekat dengan Presiden Jokowi, saya kira tidak keliru juga, tapi saya tetap mempertahankan independensi," kata Saldi ditemui usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/4).
Saldi mengaku kerap mengkritik kinerja pemerintahan Jokowi melalui tulisan. Hal ini, kata dia, membuktikan bahwa dirinya merupakan sosok yang independen meski dekat dengan Presiden.
"Anda bisa baca tulisan-tulisan saya pada umumnya itu kritis kepada pemerintah. Jadi kalau pemerintah atau instansi manapun memerlukan pendapat saya selama ini, dan saya selalu berupaya memberikan sesuai dengan keilmuan saya, tanpa kemudian merusak independen yang sudah saya bangun sejak lama," ujarnya.
Sebagai langkah awal, Saldi Isra ingin membangkitkan MK usai disorot atas kasus tertangkap tangan mantan Hakim Konstitusi Patrialis Akbar yang digantikan olehnya.
"Yang paling penting sekarang adalah membangkitkan posisi yang dulu pernah dicapai MK. Ini harus jadi kebutuhan dan keinginan kolektif di MK," tukasnya.