Jakmania bikin rusuh, kapan sepak bola Indonesia bisa maju?
Penyebabnya, satu Jakmania masuk lapangan untuk memprotes keputusan wasit setelah Persija kebobolan.
Kerusuhan laga sepak bola Indonesia kembali terjadi. Meski disayangkan, hal itu tentu bukan pemandangan baru di persepakbolaan Tanah Air.
Semalam, The Jakmania mengamuk saat laga Persija melawan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Penyebabnya, satu Jakmania masuk lapangan untuk memprotes keputusan wasit setelah Persija kebobolan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, peristiwa itu terjadi saat gawang Persija kemasukan gol dengan skor unggul 1-0 untuk Sriwijaya FC.
"Setelah Persija kemasukan 0-1 dari Sriwijaya ada salah satu suporter Persija (The Jakmania) masuk lapangan dan memicu temannya memasuki lapangan sehingga pertandingan dihentikan," ujar Awi di Jakarta, Sabtu (25/6).
Ribuan suporter pun ikut masuk ke tengah lapangan, setelah menjebol pagar sektor 13 dan 14 di SUGBK Jakarta Pusat tersebut. Petugas yang berjaga pun langsung berupaya mengendalikan massa dan menyisir suporter yang berupaya melempar anggota di pintu sektor 8.
Kerusuhan pun merembet di luar stadion karena penonton merangsek ingin masuk stadion tanpa memiliki tiket. Polisi juga menembakkan gas air mata. Lemparan batu dan serangan benda tumpul juga dilakukan Jakmania terhadap polisi.
Akibatnya, lima anggota kepolisian terluka akibat terkenal lemparan batu. 19 Orang suporter mengalami sesak napas hingga harus mendapatkan perawatan medis.
"Tiga orang luka serius dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati," ujar Awi.
Tak hanya itu, kerusuhan tersebut juga membuat dua mobil rusak dan lima motor dibakar. Polisi yang melakukan penyisiran mendapatkan beberapa anggota Jakmania yang membawa minuman keras, petasan, hingga senjata tajam.
Insiden tersebut tentu sangat memalukan. Terlebih Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi baru saja telah mengirimkan laporan pencabutan Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI kepada FIFA usai dibekukan selama 1 tahun lebih.