Jalan Risma tak semulus Jokowi menuju DKI
Jika salah langkah, bisa-bisa terjungkal.
Tri Rismaharini. Nama perempuan 54 tahun itu meramaikan kancah politik lintas daerah. Di Jakarta, dorongan buat mengusung Wali Kota Surabaya masuk bursa Pemilihan Kepala Daerah terus mengalir. Bahkan di Kota Pahlawan, sikap warga setempat terbelah.
Risma, sapaan akrabnya, mulai didorong maju di Pilkada DKI Jakarta 2017, setelah sosok lain, yakni Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, menolak terjun dalam kompetisi politik itu. Kini, ibu dari Fuad Bernardi dan Tantri Gunarni Saptoadji itu dianggap satu-satunya lawan sepadan buat petahana Basuki Tjahaja Purnama, atau kerap disapa Ahok.
Entah akan digaet ke Jakarta atau tidak, tetapi jalan Risma memang tidak semulus Joko Widodo. Empat tahun lalu, Jokowi, sapaan akrabnya, masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. Lantaran dianggap moncer memimpin Kota Solo, dia 'diimpor' buat maju di Pilgub DKI Jakarta. Apalagi kondisi ibu kota saat itu sedang jengah akibat bermacam permasalahan di masa kepemimpinan Fauzi Bowo. Sosoknya lantas dikemas dan dipromosikan sebagai pemimpin alternatif, muda, enerjik, dan bertangan dingin.
Apalagi saat itu Jusuf Kalla, kini menjadi Wakil Presiden, juga menyokongnya dan ikut meyakinkan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
"Sayalah yang pertama minta Jokowi ke Jakarta jadi Gubernur DKI. Dia (Jokowi) bingung ketika saya telepon," kata JK saat itu.
Kini, Risma memang dielukan supaya mau maju di Pilkada DKI Jakarta. Namun, dia mesti lewat jalan memutar. Tidak mudah meyakinkan Megawati kalau dia layak didukung. Sebab, dia mesti lebih dulu memperlihatkan kepada para sesepuh partai soal kinerjanya, jika memang tidak melibatkan mahar.
Sejawat Risma di PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, malah menyatakan belum mengetahui soal kepastian posisi rekannya itu dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Yang benar Ibu Risma sebagai jurkamnas. Kalau peluang macam-macam, semua ada peluang sebelum rekomendasi DPP dan Ketum," kata Djarot.
Kuncian kini di tangan Megawati. Dia juga mesti berhitung dengan peluang di Jawa Timur, yang tak kalah besar dengan Jakarta. Atau mereka bakal memberi kejutan di detik-detik terakhir.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan Tri Rismaharini bertemu dengan Presiden Jokowi untuk mengundurkan diri? Risma menyatakan, dia bakal menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jumat hari ini (30/8/2024).
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana cara Tri Rismaharini menyampaikan niat pengunduran dirinya kepada Presiden Jokowi? Risma mengaku dia harus bertemu Jokowi untuk menyampaikan langsung niat pengunduran diri ini.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
Baca juga:
Djarot sebut Megawati tunjuk Risma jadi jurkamnas Pilkada 2017
Sinyal Djarot tak ingin Risma ke Jakarta
Tanpa Risma, Koalisi Kekeluargaan bisa bubar di tengah jalan
Warga Kampung Gusti desak Megawati restui Risma jadi Cagub DKI
Muncul akun Instagram Love Surabaya, gerakan nolak Risma ke Jakarta
Modal 2 kursi DPRD, PAN bujuk Mega pilih Risma nyalon DKI
Tanda Megawati tak usung Ahok di Pilgub DKI Jakarta