Jatah logistik untuk eks Gafatar asal Surabaya dibatasi enam hari
Namun buat pengungsi yang datang belakangan dijanjikan tetap mendapat jatah logistik.
Pemkot Surabaya, Jawa Timur, menyatakan bantuan logistik buat eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dipulangkan dari Kalimantan Barat, sejak Sabtu (23/1) dibatasi. Jatah bantuan disediakan buat mereka hanya diberikan sampai enam hari ke depan, terhitung sejak Senin (25/1).
Hal ini dikatakan Pj Wali Kota Surabaya, Nurwiyatno. "Karena hitungan kita, para pengungsi sudah banyak yang dipulangkan. Sehingga jumlah warga sudah berkurang. Namun, jika ada tambahan pengungsi yang datang, kita akan menambah jumlah logistik itu, hanya bagi mereka yang baru datang," kata Nurwiyatno, Selasa (26/1).
Menurut Nurwiyatno, bagi pengungsi asal Surabaya dititipkan di penampungan, masih didata ulang guna memastikan kalau mereka benar warga Surabaya. "Sejauh ini terus kita data. Karena jumlahnya terus bertambah," ujar Nurwiyatno.
Nurwiyatno mengatakan, para pengungsi eks Gafatar asal Surabaya sejak Senin sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Sebab, Transito Gedung Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur, Jalan Margorejo 74, Surabaya, terbatas.
"Sedang bagi mereka yang belum diterima oleh keluarganya, atau rumahnya sudah dijual, masih kita titipkan di Transito Disnakertrans Jatim. Yang sudah kita pulangkan adalah mereka yang sudah jelas ada keluarga dan tempat tinggal," ucap Nurwiyatno.
Meski demikian, ujar Nurwiyatno, jika Transito Gedung Disnakertrans Jawa Timur sudah terlampau penuh, Pemkot Surabaya akan membuka posko khusus warga Surabaya.
"Saat ini kita masih terus mendata, sebab diperkirakan akan ada tambahan jumlah, yang dari Surabaya," tutup Nurwiyatno.