Jelang eksekusi mati, LSM HAM makin galak serang Jokowi
"Eksekusi ini berlaku di Pemerintahan Pak Jokowi. Bahwa presiden nyata bohong dan ingkar janji politiknya kemarin."
10 Terpidana mati segera akan dieksekusi dalam waktu dekat ini. Direktur Program Imparsial Al Araf menyatakan menentang adanya eksekusi mati.
Al Araf yang ditemui di Kantor HRWG, Gedung Jiwasraya, Gondangdia, Jakarta Pusat pada Minggu (26/4) menyatakan kekecewaannya kepada Presiden Joko Widodo. Dirinya mengungkapkan keingkaran presiden terhadap janjinya saat berkampanye.
"Eksekusi ini berlaku di Pemerintahan Pak Jokowi. Bahwa presiden nyata bohong dan ingkar janji politiknya kemarin," ujar Al, Minggu (26/4).
Menurutnya, Presiden ingkar akan hal yang paling penting, yaitu penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM). Dirinya memaparkan bahwa presiden saat ini tidak bisa menjadi harapan, karena konsekuensi kemajuan manusia adalah pentingnya HAM. Dan Presiden saat ini tidak memperdulikan HAM.
"Dalam realitas seperti ini tentu kami kecewa melihat presiden mengambil langkah mundur dari kemajuan HAM dengan langkah eksekusi mati," ucapnya.
Lanjutnya, dalam Realitas Hukum di Indonesia yang menurutnya dalam fase 'bobrok', tentu menjadi tidak adil jika diadakan eksekusi mati.
"Kita kan tidak tahu mereka terpidana mati terbukti pelaku atau bukan. Mengingat beberapa kasus dugaan terjadi sebelumnya, maka sangat berbahaya adanya eksekusi mati di dalam sistem yang bobrok. Kami harap eksekusi mati ini segera dihentikan," tutupnya.