Jelang pergi ke Jakarta, massa demo Ahok dilepas Polres Banyumas
"Kami berharap agar bisa menjaga keselamatan dan berorasi dengan tertib sehingga nanti ketika pulang kembali, masyarakat (di lingkungan rumah) bisa mendapat manfaat," kata Kepala Bagian Operasi Polres Banyumas Komisaris Suranto saat akan melepas massa aksi.
Massa pendemo dari Forum Umat Islam (FUI) Banyumas yang akan mengikuti Aksi Bela Islam II diberangkatkan dari Alun-Alun Purwokerto, Kamis (3/11) sore. Sebelum berangkat, massa aksi diberi wejangan dari perwakilan Kepolisian Resor (Polres) Banyumas yang ikut melepas kepergian mereka.
"Kami berharap agar bisa menjaga keselamatan dan berorasi dengan tertib sehingga nanti ketika pulang kembali, masyarakat (di lingkungan rumah) bisa mendapat manfaat," kata Kepala Bagian Operasi Polres Banyumas Komisaris Suranto saat akan melepas massa aksi.
Menurut Suranto, persiapan yang dilakukan FUI Banyumas untuk bergabung dalam Aksi Bela Islam II sudah dikoordinasikan dengan pihaknya.
"Saat pertama dilaporkan yang akan berangkat sebanyak satu bus. Mungkin karena banyak yang tertarik, akhirnya yang berangkat menjadi sekitar 170 orang," ucapnya.
Diakuinya, sepanjang perjalanan rombongan, Polres Banyumas melakukan pengawalan hingga batas kabupaten. Selanjutnya, lanjut Suranto, pihaknya berkoordinasi dengan Polres Brebes untuk juga mengawal.
"Pengawalan ini hanya untuk keselamatan mereka di jalan, karena lalu lintasnya mungkin yang agak sulit. Selain itu, kita juga perintahkan jajaran di polsek-polsek mulai Tambak hingga Ajibarang untuk memonitor bus yang membawa massa aksi lewat di wilayah Banyumas," jelasnya.
Sementara itu, koordinator lapangan FUI Banyumas, Miko Abdurrahman mengatakan tujuan awal ketika tiba di Jakarta langsung menuju Masjid Istiqlal. Namun, diakuinya, belum ada alternatif lain, jika di tempat tersebut tidak bisa dijangkau.
"Nanti dalam perjalanan kami akan melakukan koordinasi dengan teman-teman di Jakarta. Tetapi yang jelas untuk aksinya, kami akan mengikuti koordinator yang ada di pusat," kata Miko.
Meski begitu, ia mengaku belum bisa memastikan kembali ke Purwokerto bersama rombongan yang berasal dari berbagai kalangan tersebut. Miko mengemukakan, jika sesuai rencana awal, mereka akan kembali usai aksi berlangsung.
"Waktu (untuk kembali pulang), kita tidak bisa menentukan. Tetapi rencana awal kita, paling satu hari, jika kita selesai (aksi) langsung pulang. Kalau situasional, nanti tidak bisa menentukan sampai kapannya, karena bisa sampai dua hingga tiga hari," tuturnya.
Ia mengemukakan, kondisi situasional tersebut tergantung kepada kesungguhan aparat penegak hukum untuk mengadili Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok yang dituding melakukan penistaan agama.
"Ketika tuntutan kita berhasil, Ahok ternyata di penjara, Ahok ternyata diproses langsung oleh hukum. Tidak PHP seperti demo kemarin, hanya pemberian harapan palsu, pada saat itu langsung bubar," ujarnya.
Selain itu, ia menegaskan aksi yang dilakukan di Jakarta tidak ada kaitan sama sekali dengan pemilihan kepala daerah (pilkada). Bahkan, ia juga menegaskan, aksi tersebut tidak ada kaitannya dengan SARA.
"Kami cuma ingin orang kafir yang menistakan agama, harus dihukum. Kami tidak membenci ras, karena itu adalah fitrah dari Allah SWT. Kita membenci orang-orang yang telah menistakan islam," tegasnya.
Seorang peserta aksi, Rohman mengemukakan keikutsertaannya dalam aksi tersebut dilandasi karena terusik dengan dugaan penistaan agama yang ramai diperbincangkan. Ia mengaku, ikut aksi tersebut secara spontan.
"Tadi habis kerja langsung ke sini. Sebenarnya, kemarin diajak guru ngaji saya untuk ikut aksi ini. Namun sempat ragu juga, karena takutnya sudah tidak cukup," ucapnya.
Sebelum ikut aksi ini, Rohman mengatakan sudah meminta izin kepada sang istri untuk ikut dalam rombongan ke Jakarta. Meski begitu, ia mengakui semua hal perbekalan untuk aksi dipersiapkan sendiri.
"Saya bawa baju satu stel, dan uang perbekalan sendiri. Istri juga merestui dan tidak ada pikiran was-was karena namanya kan aksi damai dan target ini murni enggak ada kaitannya dengan pilkada," ucapnya.