Jika 16 WNI sudah kembali, Soekarwo minta tak divonis anggota ISIS
Sebab, menurut orang nomor satu di Jawa Timur ini, isu tersebut belum pasti dan belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo berharap, jika 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap kepolisian Turki sudah pulang ke Indonesia, tidak ada vonis kalau mereka anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suria (ISIS). Sebab, menurut orang nomor satu di Jawa Timur ini, isu tersebut belum pasti dan belum bisa dibuktikan kebenarannya.
"Yang pasti, nanti kalau sudah pulang ke Tanah Air, jangan sampai diceritakan ke rekan-rekannya tentang alasan mereka hilang," kata gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo, Kamis (12/3).
Sementara terkait 10 dari 16 WNI yang dikabarkan warga Jawa Timur, Soekarwo menyatakan, kalau Pemprov Jawa Timur siap melakukan pendampingan. "Pemerintah akan bekerja sama dengan Polri dan TNI mendampingi mereka kalau nantinya sudah dipulangkan dan kembali berbaur dengan masyarakat," ucapnya.
Dijelaskannya, hari ini, pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sudah menyampaikan kalau ada 16 orang ditahan oleh polisi di perbatasan Turki ketika hendak menyeberang ke Suriah. Namun, belum dipastikan kalau mereka adalah WNI yang sempat dikabarkan hilang saat mengikuti wisata tur pada 24 Febuari lalu.
Untuk itu, Soekarwo mengaku, pihaknya masih menunggu sikap Kemenlu, terkait seperti apa proses lanjutannya, termasuk solusi terhadap 16 orang yang ditahan kepolisian Turki, jika memang benar mereka adalah WNI yang sempat dinyatakan hilang tersebut.
"Terkait pemulangan maupun teknisnya, itu urusannya pemerintah pusat dan kami menunggu saja. Kami tetap siap berkoordinasi dan menindaklanjutinya," tegasnya.
Belajar dari peristiwa ini, Soekarwo berharap ada evaluasi dan pelajaran penting bagi semua pihak, mulai dari bawah, seperti RT, RW, kelurahan hingga kecamatan, agar fungsi pengawasan teritorialnya dipertajam kembali.
"Kita harap bisa dikembangkan lagi fungsi teritorialnya dan pengawasan RT maupun RW, terkait warganya mau ke mana dan lapor ke perangkat kampung setempat, jika hendak bepergian," tegasnya berharap.
Seperti diketahui, 16 WNI yang sempat dinyatakan hilang di Turki dan dikabarkan bergabung dengan ISIS itu, 10 di antaranya tercatat sebagai warga Surabaya. Namun, setelah pihak Pemkot Surabaya melakukan pendataan, ternyata hanya enam orang, yang diketahui sebagai satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan empat anak.
Dan hari ini, mereka dikabarkan telah ditemukan. Namun, ditangkap oleh pihak kepolisian Turki saat hendak menyeberang ke Suriah. Saat ini, ke 16 orang tersebut, tengah berada di penampungan di negara setempat.