'Jika ingin menangkan Jokowi di 2019, calon dari PDIP harus menang Pilkada'
'Jika ingin menangkan Jokowi di 2019, calon dari PDIP harus menang Pilkada'. Dia juga menyampaikan sejumlah kisah dialog Megawati dan Jokowi soal NTT. Hingga pesan Megawati untuk memenangkan Pilgub NTT. Dikatakannya, dengan merebut kekuasaan di pemilu maupun pilkada, adalah cara PDI Perjuangan menyejahterakan rakyat.
DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menggaungkan gerakan simultan dalam upaya memenangkan Pilkada serentak 2018 di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari unsur pimpinan pusat partai hingga pengurus inti daerah di NTT diperintahkan bergerak ke seluruh wilayah demi memenangkannya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, diperintahkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk menggalang konsolidasi pemenangan di tiga wilayah sejak 9-11 Februari. Berawal dari Sikka, perjalanan akan dilanjutkan ke Kupang, lalu ke Tambolaka di Sumba Barat Daya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Di sisi lain, para pengurus daerah yang dipimpin oleh Ketua DPD PDI Perjuangan NTT, Frans Lebu Raya, berjalan ke wilayah Timor Tengah Utara, Manggarai Barat, Flores Timur, hingga ke Adonara. Frans yang berjalan bersama calon wagub Emi Nomleni singgah juga di Sikka untuk mengikuti konsolidasi yang dipimpin Hasto, yang didampingi Ketua DPP PDIP sekaligus Korwil Pemenangan NTT, Andreas Hugo Pareira.
Di dalam konsolidasi yang digelar di depan kantor DPC PDI Perjuangan Sikka, Hasto menjelaskan arti penting memenangkan pilkada serentak NTT 2018. Baik bagi kemajuan Indonesia, NTT, dan partai.
"Jika ingin memenangkan Pak Jokowi di Pilpres 2019, maka calon dari PDI Perjuangan harus menang di pilkada serentak 2018," kata Hasto, Jumat (9/2).
Dia juga menyampaikan sejumlah kisah dialog Megawati dan Jokowi soal NTT. Hingga pesan Megawati untuk memenangkan Pilgub NTT. Dikatakannya, dengan merebut kekuasaan di pemilu maupun pilkada, adalah cara PDI Perjuangan menyejahterakan rakyat.
"Dengan mengusung pasangan Alex-Stef di Pilbup Sikka, serta Marianus-Nomleni di Pilkada Provinsi, begitulah cara PDIP, kekuasaan harus punya orientasi membebaskan rakyat miskin dari kemiskinan," kata Hasto.
Sementara itu, Andreas Hugo Pareira menyampaikan bahwa dari sisi kesejarahan, NTT memiliki arti penting bagi PDI Perjuangan. Di Flores adalah basis Partai Katolik. Sedang di Timor adalah basis PNI serta Parkindo. Mereka lalu berfusi dan menjadi PDI Perjuangan. Sehingga NTT adalah basis.
"Dari sisi akar kesejarahan partai yang kuat di NTT, maka itu pesan khusus ibu ketua umum, kita harus rebut dan menangkan NTT," kata Andreas.
Frans Lebu Raya menyebut pasangan Marianus Sae-Emilia Nomleni sebagai pasangan 'Marhaen'. 'Marhaen' itu sebagai singkatan nama keduanya sekaligus peneguhan bahwa keduanya mengusung ideologi marhaen dan kerakyatan.
Frans Lebu Raya menegaskan bahwa tak boleh lagi ada yang berpangku tangan dalam pemenangan pilkada NTT, khususnya pemilihan gubernur. Semuanya harus bekerja dan berkeliling untuk memastikan rakyat memilihnya saat pemungutan suara.
"Kita berkumpul hari ini membangun komitmen memenangkan pasangan ini di wilayah masing-masing. Kerja bareng. Paket bupati-wakil bupati juga bekerja untuk pemenangan gubernur. Mesti disinergikan, saling mendukung satu dengan yang lain," ujarnya.
Diingatkannya, tak boleh lagi ada kekecewaan dan yang berduka agar pemenangan pasangan 'Marhaen' bisa berjalan maksimal. Katanya, tak boleh ada yang cengeng dan mengutamakan egonya sendiri dengan tak mau bekerja untuk memenangkan pasangan itu.
"Terus berjuang, jangan mengeluh. Dengan keterbatasan yang kita miliki, kita harus semangat bekerja," imbuhnya.
Kata Frans, dirinya yakin dengan sosok Marianus, yang dari kecil sudah susah hidupnya dan berjuang berat hingga mencapai posisinya saat ini. "Aya percaya orang yang hidupnya susah dari awal dan terus berjuang normal, sampai mendapatkan posisi tertentu, dia mesti akan memberi perhatian kepada rakyat," katanya.
"Makanya saya bilang, pasangan ini kita sebut Marhaen. Dan keberpihakan terhadap ideologi kerakyatan itu jelas."
(mdk/eko)