Jimly ke tim Ahok-Djarot: Apa banyak duit hingga sewa hotel sendiri?
Jimly ke tim Ahok-Djarot: Apa banyak duit hingga sewa hotel sendiri? Akibat sewa kamar tanpa melapor ke KPU DKI, pasangan Ahok-Djarot walk out saat rapat pleno penetapan paslon pilgub DKI putaran dua. "Kenapa paslon nomor 2 menyewa kamar sendiri. Apa begitu banyak duitnya sehingga sewa hotel sendiri." kata Jimly.
Sekretaris KPU DKI Jakarta Martin Nurhusin telah membeberkan kronologis peristiwa walk out pasangan Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat saat rapat pleno penetapan peserta Pilgub DKI Jakarta di Hotel Borobudur. Dalam kesempatan tersebut, Martin mengatakan Basuki alias Ahok tiba di Hotel Borobudur pada pukul 18.56 WIB.
Namun, Ahok tak langsung menuju ruang Flores tempat lokasi acara berlangsung. Melainkan langsung menuju sebuah kamar di lantai 2 hotel menunggu acara dimulai.
Penjelasan tersebut pun langsung mengundang tanya Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie. Jimly mempertanyakan alasan timses tak mengarahkan Ahok ke ruangan yang disediakan oleh KPU DKI Jakarta.
"Kenapa paslon nomor 2 menyewa kamar sendiri. Apa begitu banyak duitnya sehingga sewa hotel sendiri? Apa logikanya sampai sewa kamar sendiri dan tidak bilang-bilang? Kenapa niat anda bikin kamar sendiri?" kata Jimly saat sidang berlangsung, Jakarta, Senin (3/4).
Suasana pun menjadi hening saat Jimly bertanya seperti itu. Jimly meyakini masalah ini hanyalah soal kesalahpahaman saja.
Kemudian Jimly meminta tim paslon nomor 2 untuk menjelaskan duduk permasalahannya. Namun, tim yang mewakili pasangan Ahok-Djarot tak menjawab pertanyaan Jimly.
Tak mendapatkan jawaban dari kubu Ahok Djarot, Jimly menyatakan berkas permasalahannya sudah lengkap dan akan segera memutuskan berbagai permasalahan yang diajukan.
"Kami harus memutuskan apa yang terbaik mengenai tujuan anda mengenai kode etik penyelenggara dalam menyelenggarakan. Kalau urusan pribadi dia bodo amat," ungkapnya.
Putusan dari berbagai perkara yang diajukan ke DKPP akan diputus pada 7 April mendatang. Langkah ini ditunjukan sebagai bukti bahwa pelanggaran sekecil apapun yang menyangkut kepentingan orang banyak tak didiamkan.
Baca juga:
Begini kronologi Ahok-Djarot walk out dari rapat pleno versi KPU DKI
Di sidang DKPP, Alumni HMI pertanyakan sikap KPU DKI tak usir Anies
Mempersoalkan honor Rp 3 juta ketua KPU DKI dari tim Basuki
Ketua DKPP sebut tak masalah anggotanya rangkap jabatan Pansel KPU
DKPP gelar sidang kode etik KPU Kabupaten Humbahas
DKPP berhentikan 5 penyelenggara pemilu langgar kode etik
Soal laporan politik uang Airin, Panwaslu Tangsel akan disidang DKPP
-
Siapa anggota Warkop DKI selain Dono? Setelah itu, Dono bergabung dengan almarhum Kasino dan Indro Warkop untuk membentuk trio Warkop DKI yang kemudian sukses di industri perfilman Indonesia.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.