JK Curhat Listrik Mati: Panas Tak Ada AC, Hubungi Menteri Tidak Bisa
"Tidak bisa menghubungi siapa, cari tahu ada apa enggak bisa, mau cari menterinya enggak bisa. Ya anda juga pasti mencari informasi enggak bisa. Tapi PLN kemudian bantulah. Jadi ada generator. Tetapi yang lain tidak bisa," ungkap JK.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), menyesalkan kejadian listrik padam pada Minggu (4/8) kemarin. Dia mengatakan, kejadian beberapa hari lalu jadi pembelajaran bahwa penerangan dan aliran listrik sangat dibutuhkan untuk kehidupan.
"Ya pertama semua kita merasa menyesalkan kejadian itu karena kita kemudian kita sadar, tiba-tiba merasa kesepian, jadi begitu listrik itu penting bagi kita, bukan hanya sebagai penerangan atau apapun, kita kesepian di rumah, tiba-tiba panas tidak ada AC, kita mau cari tahu bagaimana," kata JK di Kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (6/8).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
Dia menceritakan, saat itu sedang berada di kediaman pribadinya, Jalan Brawijaya IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. JK pun merasa kelimpungan untuk mencari informasi dengan menghubungi para menteri pun sulit. Namun dia bersyukur pihak PLN dengan sigap memberikan bantuan mesin genset listrik.
"Tidak bisa menghubungi siapa, cari tahu ada apa enggak bisa, mau cari menterinya enggak bisa. Ya anda juga pasti mencari informasi enggak bisa. Tapi PLN kemudian bantulah. Jadi ada generator. Tetapi yang lain tidak bisa," ungkap JK.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menegur para jajaran direksi PT PLN Persero terkait aliran listrik yang mati di hampir seluruh Pulau Jawa. Presiden Jokowi heran mengapa backup plan PLN tidak berjalan baik saat pemadaman listrik.
Hal itu dikatakan Jokowi saat bertemu Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani dan jajaran direksi lainnya di Kantor PLN Pusat Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).
"Dalam sebuah manajemen besar seperti PLN mestinya, menurut saya, ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar tentu saja ada contigency plan, ada back up plan (listrik padam). Pertanyaan saya kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik," kata Presiden Jokowi.
Baca juga:
PLN Kerja Keras Agar Listrik Jawa Tak Padam Lagi
PLN Laporkan Perkembangan Pemadaman Listrik ke DPR
Ekspresi Plt Dirut PLN Usai Beri Penjelasan ke DPR Soal Listrik Padam
PLN Ungkap Alasan Pemadaman Listrik Hingga 9 Jam
PLN Janjikan Laporan Berkala Hasil Investigasi Listrik Padam 9 Jam Pada DPR
PLN Pastikan Penyebab Utama Pemadaman Listrik Bukan Karena Pohon
Ini Lokasi SUTET Gunungpati yang Diduga Penyebab Mati Listrik di Jakarta