Warga Ganti Meteran Listrik Malah Kena Denda Rp41 Juta, Begini Penjelasan PLN
Tagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.
Tagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.
Baru-baru ini viral kisah seorang ibu yang mendapati tagihan uang Rp41 juta dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.
Lewat akun X, akun @brosalind menceritakan pada 10 Januari 2024 ada petugas PLN yang datang untuk mengecek meteran listriknya.
Setelah dilakukan pengecekan, mesin meteran listrik yang lama ternyata keluaran tahun 1992.
Kemudian meteran listrik lama ini di simpan dan dijadikan barang bukti pelanggaran oleh pelanggan.
"Saya disuruh datang ke kantor PLN hari ini (11/1) untuk jadi saksi pengetesan listrik dari meteran listrik lama. Dengan gampang menjatuhkan denda sebesar 41,8jt ," tulis @brosalind, dikutip, Jumat (12/1).
Pemeriksaan tersebut dilakukan dalam rangka mengamankan pelanggan dari bahaya kelistrikan.
ujar Elpis dalam keterangannya kepada merdeka.com, Jumat (12/1).
Elpis menjelaskan dari hasil pemeriksaan atas meteran listrik, terdapat 2 kWh meter di rumah pelanggan tersebut.
Salah satunya diduga telah dipengaruhi sesuai hasil pemeriksaan dan yang satunya tidak terdapat anomali.
Pada 1 kWh meter ditemukan kondisi segel tidak utuh. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, kWh meter dibawa untuk diuji lab di kantor PLN Kebon Jeruk.
Sementara kWh meter di rumah pelanggan diganti dengan yang baru.
merdeka.com
merdeka.com
Lebih lanjut, sesuai mekanisme yang berlaku, pelanggan dapat menyampaikan keberatan secara tertulis kepada Tim Keberatan P2TL.
Tim tersebut merupakan gabungan yang terdiri dari PLN dan pihak independen dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM.
"Tim Keberatan bertugas untuk melakukan evaluasi dan mengkaji pengajuan keberatan pelanggan atas temuan P2TL," tutup dia.
Jelang Perayaan Hari Raya PLN mencatat terdapat sebanyak 9 kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.
Baca SelengkapnyaPLN menggelar promo tambah daya listrik lewat program Semarak Awal Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKorban tersengat arus listrik dan terjatuh kedalam bak air dalam posisi masih memegang kabel tersebut.
Baca SelengkapnyaPLN siap menjaga keandalan listrik dan melayani seluruh kebutuhan pelanggan agar masyarakat bisa merayakan Nataru dengan aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaDarmawan memastikan kesiapan PLN untuk menghadirkan listrik yang tetap andal dan terjangkau demi menjaga daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaSedangkan untuk kompensasi diberikan untuk penggunaan tanah secara tidak langsung oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik.
Baca SelengkapnyaPLN mengatakan, pelanggan telah memahami duduk perkara.
Baca Selengkapnya