Warga Sumbar Terdampak Mati Listrik Dapat Diskon 10 Persen
PLN akan memperbanyak tindakan preventif gangguan dengan mengerahkan seluruh personel
PLN akan memperbanyak tindakan preventif gangguan dengan mengerahkan seluruh personel
Warga Sumbar Terdampak Mati Listrik Dapat Diskon 10 Persen
Warga wilayah Sumatera Barat terimbas mati listrik Sejak Selasa (4/6) siang, bakal mendapatkan diskon tarif 10 persen.
Sebab, mati listrik berlangsung selama delapan jam lebih.
"Kompensasi diberikan saat listrik padam selama delapan jam. Jadi, kalau padamnya lebih dari delapan jam kita berikan kompensasi potongan 10 persen," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho di dilansir Antara, Kamis (6/6).
Dengan adanya kompensasi yang diberikan PLN, Eric berharap masyarakat terutama pelanggan dapat terbantu serta memahami kondisi yang terjadi.
PLN memperkirakan listrik di wilayah Provinsi Sumbar kembali mulai pulih paling lama pada Rabu siang.
Namun, apabila masih harus dilakukan pemadaman dalam rangka proses pemulihan jaringan, maka PLN tidak akan memadamkan listrik kepada pelanggan yang sudah terdampak lebih dari delapan jam. Untuk menyiasatinya, PLN akan mengalihkan pemadaman kepada pelanggan lain.
"PLN memiliki data pelanggan yang sudah kita padamkan delapan jam. Jadi, jangan khawatir kalau sudah lebih dari delapan jam akan kita berikan kompensasi pengurangan biaya beban," ujarnya.
Eric mengatakan kompensasi pengurangan biaya beban tersebut akan diberlakukan pada bulan berikutnya. Harapan, masyarakat terutama pelanggan PLN khususnya di Ranah Minang dapat terbantu atau mengurangi kerugian yang dialami selama pemadaman listrik.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan telah berkoordinasi dengan PLN UID Sumbar agar insiden pemadaman listrik total menjadi perhatian serius karena berdampak langsung pada berbagai kebutuhan dan aktivitas masyarakat.
"Saya sudah berkoordinasi dengan PLN, dan PLN menyampaikan akan bekerja optimal untuk kembali memulihkan jaringan listrik di Provinsi Sumbar," ujar Gubernur.
Mahyeldi menegaskan dengan kondisi Sumbar yang selama ini surplus aliran listrik seharusnya pemadam total tidak terjadi. Oleh karena itu, PLN diminta segera mencari solusinya.
Namun, pemadaman yang terjadi sejak Selasa siang diduga akibat adanya gangguan sistem kelistrikan pada jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 275 kV jurusan Lubuk Linggau-Lahat.
Hanya saja untuk wilayah Bengkulu, tidak ada kompensasi diskon tarif listrik 10 persen.
Asisten Manajer Transaksi Energi Listrik PLN UP3 Cabang Bengkulu Reza Oktadinata menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pelanggan di wilayah tersebut karena adanya pemadaman listrik selama dua hari terakhir sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan banyak aktivitas yang terhenti.
"Kami sampaikan PLN tidak memberikan kompensasi (kepada masyarakat). Sebab pada saat padam kita tidak berjualan. Namun apakah nantinya akan ada regulasi dari pemerintah kita tidak tahu," ujar dia.
Sebab, saat listrik padam, kWh meter pengukur listrik tidak masuk dalam meteran PLN, sehingga secara bisnis saat pemadaman, pihaknya tidak mendapatkan apa-apa.
"Seperti pelanggan menggunakan generator set (genset) artinya menggunakan bahan bakar dan tidak masuk dalam meteran PLN," katanya.
Meskipun demikian, pihaknya tidak menginginkan pemadam listrik tersebut terjadi lagi di kemudian hari.
Oleh karena itu, ke depannya PLN memperbanyak tindakan preventif gangguan dengan mengerahkan seluruh personel terkait guna mengantisipasi hal tersebut.