Pejabat Israel Dapat Informasi Terbaru Soal Pasukan Hamas, Bocorannya Bikin Kaget
Kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina dikabarkan kembali menguat dengan ribuan anggota pasukan baru.

Menurut surat kabar Israel Walla, sekelompok anggota Knesset Israel (MK) kemari mengatakan kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ) “memulihkan kekuatan militer mereka” di Gaza. Mereka juga mengatakan militer Israel telah gagal mencapai tujuan perangnya di tengah negosiasi gencatan senjata yang terhenti.
“Dalam beberapa hari terakhir, kami diberi tahu bahwa kekuatan militer Hamas dan Jihad Islam telah pulih. Sehingga, Hamas memiliki lebih dari 25.000 anggota dan Jihad Islam memiliki lebih dari 5.000 anggota,” kata anggota Knesset.
Knesset, termasuk anggota oposisi dari Komite Urusan Luar Negeri dan Keamanan, mengajukan klaim tersebut dalam petisi yang mereka kirimkan, menyerukan sidang komite darurat bersama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Perang Israel Katz.

Foto: Reuters / Ramadan Abed Reuters / Ramadan Abed
Sidang komite diperlukan karena “kegagalan mencapai tujuan perang dan kerugian bagi keamanan dan kepentingan nasional.”
Sejumlah anggota Knesset seperti Gadi Eisenkot, Ram Ben Barak, Meir Cohen, Elazar Stern, Moshe Tir Paz, Sharon Nir, dan Merv Michaeli menandatangani petisi tersebut.
“Dalam sebulan terakhir, pemerintah Israel tidak memenuhi tanggung jawabnya sebagai panglima tertinggi militer Israel, dan tidak ada kemajuan untuk mencapai tujuan perang yaitu mengembalikan mereka yang diculik, serta menghancurkan kekuatan militer dan pemerintahan Hamas,” isi dari petisi tersebut.
Anggota Knesset selanjutnya mengklaim Netanyahu dan para menterinya melanggar keputusan kabinet perang, dengan tujuan “mewujudkan pengembalian para korban penculikan” dan segera merekrut pria-pria Yahudi Israel ultra-Ortodoks yang mempelajari Taurat di sekolah-sekolah agama yang dikenal sebagai Yeshivas.
Upaya untuk menukar tawanan antara Israel-Gaza telah terhenti dalam beberapa minggu terakhir. Israel menolak untuk berpindah ke fase berikutnya dari kesepakatan gencatan senjata yang dicapai dengan perlawanan Palestina pada bulan Januari.
Pada sabtu malam (15/3), Netanyahu memerintahkan negosiator Israel untuk melanjutkan negosiasi berdasarkan usulan Steve Witkoff, Utusan AS untuk Timur Tengah.
Witkoff menyerukan “pembebasan segera 11 sandera yang masih hidup dan setengah dari sandera yang telah meninggal.”
Sebelumnya, Hamas mengatakan siap menerima usulan dari utusan AS sebelumnya yaitu Adam Boehler, yang menyerukan untuk pembebasan Edan Alexander, seorang tentara Israel-AS yang masih hidup, bersama dengan empat jenazah warga Israel-AS lainnya dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina.

Pemimpin Israel marah setelah Boehler mengadakan pembicaraan langsung dengan pejabat Hamas, dan Presiden Donald Trump mencopot Boehler dari jabatannya.
Hamas berupaya untuk mengakhiri perang secara permanen, penarikan penuh Israel dari wilayah Gaza, pembukaan kembali penyeberangan perbatasan untuk bantuan, serta pembebasan tahanan Palestina.
Di sisi lain, Israel berupaya memperpanjang fase pertama hingga pertengahan April dan menegaskan setiap transisi fase kedua harus mencakup “demiliterasi total” Gaza. meskipun ada gencatan senjata, hampir setiap hari militer Israel terus melancarkan serangan udara di Gaza.
Pada Sabtu, serangan udara Israel di kota Beit Lahia di Gaza Utara menewaskan sembilan orang, termasuk pekerja bantuan dan jurnalis Palestina. Empat anak laki-laki Palestina tewas akibat serangan pesawat Israel saat mencari kayu bakar Jumat lalu.
Reporter Magang: Devina Faliza Rey