Jokowi dan Duterte Sepakati Garis Batas ZEE Indonesia-Filipina
Tak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Filipina dalam pembebasan sandera Indonesia.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Filipina mengalami perkembangan yang sangat baik.
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat bertemu Presiden Filipina Rodrigo R Duterte di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-34 ASEAN di Hotel Athenee Thailand, Sabtu 22 Juni 2019 malam.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana Presiden Jokowi diajak berfoto bersama? Jokowi bersama Menhan, Panglima TNI, dan tiga kepala staf kemudian kompak berfoto bersama menggunakan jaket bomber berwarna biru tua.
-
Apa yang dibahas Presiden Jokowi dan Presiden Marcos? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan. "Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan)," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
"Saya menyambut baik selesainya proses ratifikasi Perjanjian batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia-Filipina," kata Jokowi dalam siaran pers dari Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Jokowi menuturkan pertukaran instrumen ratifikasi akan dilakukan oleh kedua Menteri Luar Negeri di Jakarta pada Agustus 2019. Ratifikasi ini akan memberikan kepastian hukum bagi penegakan hukum dan peningkatan kerja sama di bidang maritim.
"Saya mengusulkan kiranya kita dapat menugaskan tim kita untuk segera memulai negosiasi Landas Kontinen," ujarnya.
Kepada Durtete, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan rencana kalangan swasta Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di Filipina.
"Saya juga ingin mengharapkan bantuan Yang Mulia untuk dapat memberikan pengecualian terhadap produk instan kopi dan keramik Indonesia dari price-based special safeguard," ucap Jokowi.
Jokowi juga sempat menyinggung soal kerja sama Indo-Pasifik dalam pertemuan bilateral itu. Dia menyambut baik dukungan dan kontribusi Filipina terhadap pengembangan ‘ASEAN Outlook on Indo-Pacific Cooperation’.
Tak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Filipina dalam pembebasan sandera Indonesia.
"Saya yakin Yang Mulia sepakat, kita terus akan meningkatkan kerja sama keamanan termasuk di Laut Sulu dan sekitarnya," tutur Jokowi.
reporter: Lisza Egeham
Baca juga:
Di Depan Pemimpin ASEAN, Jokowi Minta Anak Muda Berpikir Out Of The Box
TKN Harap Jokowi dan Prabowo Lakukan Pertemuan Usai Sidang di MK
Di KTT G20, Jokowi Bakal Bahas Kerja Sama Antarnegara dan Tantangan Ekonomi Global
Bertolak ke Thailand, Jokowi Hadiri KTT ASEAN ke-34
Saksi Prabowo Dianggap Tak Sesuai Fakta, Yusril Akan Konsultasi dengan Jokowi
Jokowi Ulang Tahun, Ma'ruf Doakan Sehat dan Terus Berjuang Membangun Bangsa