Jokowi didesak batalkan pencalonan Komjen Budi Gunawan
"KPK adalah lembaga efektif, berintegritas dalam pemberantasan dan pencegahan korupsi di Indonesia," kata Torkis.
Pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kepala Polisi Republik Indonesia banyak menuai penolakan. Elemen massa yang tergabung dalam Gerakan Ganyang Mafia Hukum (GGMH) melakukan aksi di depan Gedung Merdeka Bandung sebagai bentuk desakan Presiden Jokowi membatalkan pencalonan tunggal tersebut.
Massa menilai sosok Kapolri haruslah hadir dari orang terhormat dalam artian harus diisi sosok bersih, tidak korupsi. Komjen Budi sendiri baru saja ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Senin (13/1) dan dijerat empat pasal sekaligus dalam Undang-undang Tipikor.
"Bapak Presiden Jokowi segeralah membatalkan pencalonan Komjen Polisi BG sebagai calon tunggal Kapolri setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK," kata koordinator massa Torkis Parlaungan di sela aksi, Rabu (14/1).
Untuk kemudian, lanjut dia, presiden tidak gegabah mencari sosok kapolri. Dia mengatakan, presiden harus berkoordinasi dengan KPK dan PPATK agar rekam jejak Kapolri tidak diragukan lagi. "Kalau tidak dilibatkan artinya presiden tidak transparan," terangnya.
Sejauh ini mereka juga menilai bahwa KPK adalah lembaga yang paling dipercaya masyarakat. "KPK adalah lembaga efektif, berintegritas dalam pemberantasan dan pencegahan korupsi di Indonesia," ujarnya.
Aksi tersebut berlangsung damai. Mereka mengusung spanduk besar bertuliskan 'I Love You KPK. Rakyat Butuh KPK'.