Jokowi dikritik SBY, Istana buru-buru koreksi data utang IMF
"Kita sedang cek detail datanya," kata Mensesneg Pratikno.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menanggapi soal pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengkritisi Presiden Jokowi soal utang dari Dana Moneter Internasional (IMF). Pratikno mengaku, pihaknya saat ini sedang mengecek data ada tidaknya soal utang IMF tersebut.
"Kita sedang cek detail datanya," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/4).
Apa yang disampaikan Jokowi soal Indonesia masih memiliki utang ke IMF, kata Pratikno, adalah hal yang makro sifatnya. Intinya, kata dia, Jokowi menginginkan Indonesia dapat berdikari secara ekonomi.
"Tetapi presiden selama ini kan statemennya makro, bahwa intinya kita harus ke depan mampu meningkatkan kemandirian ekonomi kita, poinnya intinya kan ke sana," jelas Pratikno.
"Dan presiden mengatakan kita harus belajar memperbaiki diri. Data detailnya sedang kita cek," imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gerah dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah media massa terkait utang Indonesia yang belum lunas ke Dana Moneter Internasional (IMF). Padahal, menurutnya, utang tersebut telah dilunasi pada tahun 2006 lalu.
"Maaf, demi tegaknya kebenaran, saya harus mengatakan bahwa seluruh utang Indonesia kepada IMF sudah kita lunasi pada tahun 2006 yang lalu. Keseluruhan utang Indonesia terhadap IMF adalah USD 9,1 miliar, jika dengan nilai tukar sekarang setara dengan Rp 117 triliun, dan pembayaran terakhirnya kita lunasi pada tahun 2006," tulis SBY dalam akun Facebook-nya, Selasa (28/4).