Jokowi diminta sodorkan calon kepala BIN di luar Parpol
Sutiyoso merupakan ketua umum partai dan juga sebagai tim pemenangan dari Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Penolakan nama Sutiyoso pada pencalonan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus bergulir.Salah satunya dari elemen masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Peduli Indonesia.
Ketua Koalisi Peduli Indonesia, Ahmad Hadi mengatakan presiden harusnya lebih cermat dalam memilih dan mengajukan nama calon kepala BIN, jangan yang berlatarbelakang partai politik supaya bisa menjaga kompetensi dan kapabilitas dunia intelijen.
"Presiden Jokowi lebih cermat dalam memilih dan mengajukan nama calon KaBIN. calon Kepala BIN harus netral dan bebas dari partai politik,"" kata Hadi di Jakarta, Minggu (21/6).
Menurutnya, Kepala BIN harus yang tidak berlatar belakang partai politik agar bisa menjaga kompetensi dan kapabilitas dunia intelijen. "Nama calon yang lebih baik, bukan menjadi bagian dari parpol. Rekam jejaknya harus bisa dilihat," tuturnya.
Hadi menambahkan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) perlu memantau fit and proper test calon kepala BIN Sutiyoso ini agar tidak terjadi praktik politik uang maupun suap-menyuap.
"Karena tugas kepala BIN itu lebih berat daripada panglima TNI dan kapolri, kemampuan menganalisis ancaman terhadap negara mesti dimiliki seorang kepala BIN," ujarnya.
Di lain tempat, Direktur Program The Indonesian Human Rights Monitor (Imparsial), Al Araf berharap agar Presiden Jokowi tetap memperhatikan aspirasi dari masyarakat, walau pun pencalonan Kepala BIN hak progratif Presiden.
"Kepala BIN harus seorang yang energik, dan memiliki kekuatan fisik prima, karena BIN merupakan mata dan telinga negara," ujar Al Alraf.
Ia mengatakan, Sutiyoso merupakan ketua umum partai dan juga sebagai tim pemenangan dari Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Padahal, dari sisi usia Sutiyoso sudah 70 tahun sehingga diragukan kriterianya.
"Kalau perlu kepala BIN diambil dari orang dari internal lembaga tersebut. Karena selama ini para agen telah berjuang puluhan tahun demi kepentingan keamanan nasional, sehingga perlu diberikan promosi dan penghargaan terhadap pengabdian mereka," jelas dia.