Jokowi dituntut tiru Gus Dur membela nasib TKI di luar negeri
"Kami meminta Presiden Jokowi untuk turun tangan langsung memimpin diplomasi perlindungan buruh migran," kata Anis.
Puluhan massa yang tergabung aktivis pembela Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Migrant Care mendatangi kedutaan besar (Kedubes) Arab Saudi. Mereka protes karena pemerintah Arab Saudi telah melakukan eksekusi mati terhadap dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dalam kurun waktu kurang dari satu minggu.
Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah yang memimpin langsung unjuk rasa ini menyatakan bahwa dua WNI dipancung adalah bukti gagal diplomasi hukum perlindungan TKI di luar negeri.
"Eksekusi mati yang terjadi berulang kali ini menegaskan bahwa diplomasi perlindungan buruh migran menjadi bom waktu sekaligus menjadi mimpi buruk bagi buruh migran Indonesia," kata salah satu orator aksi, Anis di depan Kedubes Arab Saudi, Jakarta, Jumat (17/4).
Oleh sebab itu, mereka meminta Presiden Jokowi melakukan diplomasi dengan pemerintah Arab Saudi. Tak sampai di situ, mereka pun menantang Jokowi untuk melakukan perjuangan yang pernah dilakukan mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terhadap buruh migran.
"Kami meminta Presiden Jokowi untuk turun tangan langsung memimpin diplomasi perlindungan buruh migran dan pembebasan buruh migran Indonesia yang terancam hukuman mati seperti yang pernah dilakukan Presiden Abdurrahman Wahid," tegas Anis.
Lebih lanjut, Anis mengingatkan agar Jokowi tidak hanya berdiam diri. Menurutnya, Jokowi harus memulangkan Dubes Arab Saudi ke kampung halamannya.
Hal itu dilakukan agar Dubes Arab mau mendiskusikan kembali dengan pemerintahannya terkait eksekusi mati tersebut. Sebab, dia menilai untuk saat ini Indonesia tengah mengalami situasi yang buruk.
"Setelah ini kita akan ke istana negara untuk mengingatkan Jokowi jangan diam, aksi kita juga meminta si Jokowi agar Dubes Arab dipulangkan dulu ke negaranya, karena saya kira eksekusi hukuman mati beruntun ini preseden paling buruk yang pernah kita miliki dalam tata diplomasi selama ini dengan negara lain," pungkasnya.
Sebelumnya, belum usai duka rakyat Indonesia atas eksekusi pancung yang dialami salah satu buruh migran, Siti Zaenab. Tanah air harus kembali berduka lantaran pemerintah Arab Saudi kembali mengesekusi TKI yakni Karni BT Medi Tarsim tanpa pemberitahuan resmi kepada pemerintah Indonesia dan keluarganya.