Jokowi-JK turun tangan kisruh sampah Jakarta beres
Masalah yang tak kunjung usai pun mengharuskan Jokowi-JK turun tangan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedang pusing gara-gara urusan pengelolaan sampah. Sampah DKI yang biasa dibuang ke Bantargebang belakangan menuai protes dari pemerintahan Bekasi.
Masalah yang tak kunjung usai pun mengharuskan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) turun tangan. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji, membenarkan ada peran Jokowi di tengah kisruh sampah Ahok dan DPRD Bekasi. Kini truk sampah DKI melenggang bebas menuju maupun di TPA Bantargebang.
"Yang saya tahu ini ada arahan Pak Presiden (Jokowi) buat selesaikan permasalahan. Mungkin lisan, sampaikan ke Kapolda agar membantu sampah Jakarta," ujar Isnawa di Balai Kota, Jakarta, Senin (9/11).
Pihaknya merasa senang permasalahan sampah bisa diselesaikan meski ada campur tangan Jokowi. Sebab, tertundanya truk sampah DKI membuat gangguan besar di ibu kota.
Menurut dia, dengan dibukanya jalur Bekasi selama 24 jam, penanganan sampah akan semakin dipermudahkan.
"Bagus lah dibuka, maka akan memudahkan pengamatan sampah di Jakarta. Ada gangguan saja, sampai kayak apa di Jakarta," ujarnya.
Sementara itu, JK juga sempat menelepon Ahok untuk segera menyelesaikan masalah sampah. "Kalau sampah malah Pak Wapres yang bahas. Telefon, Pak wapres ingin ini harus diselesaikan," kata Ahok usai pertemuan di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (6/11).
Masalah sampah memang membuat Ahok geram dan meminta bantuan negara selesaikan. Kedekatan dirinya dengan pimpinan negara menjadikan DKI Jakarta seolah prioritas utama.
"Saya sampaikan saja siapapun yang memainkan DKI saya orang yang sangat tahan hadapi kalian," tegas Ahok.
Ahok berpikir untuk mengembangkan lagi konsep pengelolaan sampah yang tidak pernah ada terealisasi. Sambil menemukan cara yang tepat, Ahok mengaku bakal dibantu kepolisian mengawal truk sampah DKI yang akan menuju Bantargebang.
"Kita harus bikin yang ini satu-satu, menggunakan konsep yang lama dikembangkan, tapi kan butuh waktu. Incinerator butuh waktu dan dengan kapolda tadi kita minta pengamanan. Enggak boleh siapapun menghalangi truk," tambahnya.
Dia mengaku sistem yang diberlakukan saat ini sebenarnya cukup mengganggu pengangkutan sampah di Jakarta. Sebab biasanya, pengangkutan dua sampai tiga kali, sekarang hanya satu kali dan jamnya pun dibatasi.
"Kaya daerah bogor, kalau kamu ngalangin dari 3 rit jadi 1 rit dalam semalem truknya enggak cukup, dan Bantargebang juga enggak bisa muat. Dari 24 jam dipaksa hanya 8 jam, enggak muat karena akan menyebabkan seluruh jalan ke sana macet," pungkasnya.
Tuntutan Ahok terkait masalah sampah satu persatu dikabulkan. Pertama, soal penahanan truk sampah DKI di Cileungsi, Bogor, berakhir mulus meski ada kawalan kepolisian.
Selanjutnya, konflik dengan DPRD Bekasi juga membuatnya bisa bernapas lega. Ini setelah Jokowi akhirnya turun tangan.