Jokowi kembali sentil Kemenhut: Anggaran puluhan triliun, jadinya apa?
Presiden Jokowi mengunjungi bekas almamaternya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (19/12). Di depan civitas akademika Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi berkeinginan tata kelola hutan di Indonesia bisa meniru negara Norwegia.
Presiden Jokowi mengunjungi bekas almamaternya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (19/12). Di depan civitas akademika Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi berkeinginan tata kelola hutan di Indonesia bisa meniru negara Norwegia.
Sebab, Norwegia dianggap Jokowi mampu mengelola hutan dengan baik dan mampu mensejahterakan masyarakat.
"Saya bertemu dengan Raja Norwegia satu setengah tahun yang lalu. Beliau cerita kepada saya, di Norwegia itu sebenarnya kandungan tambang gede sekali. Gas dan minyak," ujar Jokowi.
Jokowi menuturkan meskipun memiliki tambang yang besar tetapi Norwegia justru mengembangkan kehutanannya. Dari kehutanan, lanjut Jokowi, Norwegia menjadi negara dengan income perkapita yang tinggi.
"Padahal ada keterbatasan lahan. Kenapa mereka bisa jadi negara kaya karena hutan. Dari hulu ke hilir dikerjakan dengan detail. Yang itu kita tidak lakukan," papar Jokowi.
Jokowi menuturkan di Norwegia, pengelolaan hutan dilakukan dengan baik. Sejak dari penanaman, pemeliharaan hingga penebangan dikerjakan dengan cara yang baik.
Jokowi menambahkan jika Indonesia semestinya meniru yang dilakukan oleh Norwegia. Apalagi, kata Jokowi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Indonesia memiliki anggaran yang sangat besar.
"Di kita ini, di Kemenhut anggarannya berapa puluh triliun. Jadinya apa? Tunjukkan pada saya, hutan yang jadi. Tidak ada," tegas Jokowi.
Jokowi menyampaikan Indonesia memiliki lahan yang subur sekali. Lahan-lahan subur itu, kata Jokowi harus dimanfaatkan dan tata kelola hutan musti diperbaiki.
"Saya sudah terbang dari Miangas hingga NTT. Terlalu banyak lahan yang kita biarkan. Harus kita perbaiki," tutup Jokowi.