Jokowi Klaim Banjir di Bandung Raya Berkurang Sejak Dibangun Terowongan Nanjung
Jokowi menilai Curug jompong bagian dari program besar terkait penanganan banjir. Beberapa proyek lain yang dimaksud di antaranya membangun floodway atau sodetan Cisangkuy dengan panjang total 1,7 kilometer, bisa menampung 225 meter kubik air per detik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim proyek terowongan Nanjung atau Curug Jompong efektif mengurangi dampak banjir di wilayah Bandung Raya. Meski demikian, Jokowi mengakui masih dibutuhkan proyek infrastruktur yang lain untuk mengatasi permasalahan banjir secara maksimal.
Terowongan air yang berlokasi di Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, itu memiliki diameter 2x8 meter dan panjang 2x230 meter, dengan jarak antar terowongan sepanjang 10 meter. Sedangkan panjang bangunan inlet sebesar 28 meter dan panjang bangunan outlet sebesar 100 meter, dengan tipe pintu air 2 slice gate (tinggi 2,6 meter dan panjang 8 meter). Spesifikasi tersebut memungkinkan terowongan ini memiliki debit maksimum 700 meter kubik per detik.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Jokowi meninjau posko pengungsian banjir di Sumbar? Jokowi mengunjungi posko tanggap darurat dan pengungsian banjir lahar dingin di Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat meninjau posko pengungsian banjir di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian.Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
Nantinya, terowongan ini mampu meningkatkan kapasitas sungai Citarum (di Nanjung) yang semula 570 meter kubik per detik menjadi 643 meter kubik per detik. Terowongan ini juga mempercepat aliran sungai Citarum, sehingga menyebabkan lama genangan dan luas genangan di daerah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan sekitarnya menjadi berkurang.
Jokowi menilai Curug jompong bagian dari program besar terkait penanganan banjir. Beberapa proyek lain yang dimaksud di antaranya membangun floodway atau sodetan Cisangkuy dengan panjang total 1,7 kilometer, bisa menampung 225 meter kubik air per detik.
Tujuan pembangunan itu untuk mengurangi beban tampung air Sungai Citarum. Rangkaian proyek ini ditargetkan rampung akhir tahun nanti sekaligus dengan penanganan sungai Citarum di bagian hulu.
"Jadi dari (semula) 490 hektar (yang terdampak banjir di Bandung Raya), sekarang (setelah ada Curug Jompong) yang tergenang (berkurang) sebanyak 80 hektar," kata Jokowi usai peresmian Curug Jompong, Rabu (29/1).
"Memang masih (banyak pekerjaan), karena memang beberapa masih proses, kolam retensinya, sodetannya. Tahun ini akan kita selesaikan," kata dia.
Pembenahan Hilir Sungai Citarum
Lalu, setelah proyek infrastruktur di bagian hulu selesai, Jokowi menjanjikan untuk fokus melakukan pembenahan di bagian hilir sungai Citarum. Namun, masyarakat diminta untuk mengerti bahwa semua proses pembangunan pasti membutuhkan waktu.
"Satu-satu (proyek) memerlukan waktu, (curug Jompong) ini kan juga dikerjakan tiga tahunan. Tapi yang jelas, (banjir) enggak bisa dikerjakan di hulunya saja, atau hilirnya saja. Harus semuanya," ucap dia.
"Hulunya dikerjakan, baik fisiknya infrastrukturnya, maupun yang berkaitan dengan rehabilitasi lahan, reboisasi, semuanya," imbuh dia.
Secara keseluruhan, penuntasan masalah banjir di wilayah Bandung raya sudah berjalan sesuai jalur yang direncanakan. Untuk itu, ia mengultimatum siapapun agar jangan ada yang menghambat setiap prosesnya.
"Jangan ada yang menghambat (proyek)," ucap dia.
"Tadi pak bupati sudah menyampaikan, misalnya dari pengalaman yang lalu urusan pengungsi aja, dari 160 ribu sekarang turun menjadi 77 ribu," pungkasnya.
(mdk/gil)