Jokowi minta ulama turut dinginkan suasana Pilgub DKI
Usai bertemu para mubaligh, Presiden Joko Widodo bertemu ulama dan tokoh ormas Islam di Istana Merdeka. Mereka membahas persoalan kebangsaan dan kondisi politik tanah air.
Usai bertemu para mubaligh, Presiden Joko Widodo bertemu ulama dan tokoh ormas Islam di Istana Merdeka. Mereka membahas persoalan kebangsaan dan kondisi politik tanah air.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'aruf Amin mengatakan Jokowi meminta ulama dan tokoh ormas Islam turut mendinginkan suasana jelang Pilgub DKI putaran kedua.
"Beliau meminta para ulama ikut menenangkan supaya situasi tetap kondusif. Jangan sampai merusak suasana dan menimbulkan perbedaan bangsa dan membuat bangsa ini menjadi terpecah," kata Ma'aruf saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/4).
Menanggapi permintaan Kepala Negara, para ulama sepakat menciptakan situasi kondusif pada Pilgub DKI 19 April 2017. Ulama juga akan turut mengimbau agar tidak ada pengerahan massa pada puncak Pilgub DKI.
"Nanti jangan ada mobilisasi dari pihak mana pun sehingga menimbulkan ketidakstabilan, ketidakondusifan di DKI Jakarta dan membawa pengaruh buruk ke nasional," ucapnya.
Ustaz Yusuf Mansur menambahkan, Jokowi sempat menyinggung soal kemitraan antara taipan, ormas Islam, dan institusi-institusi keIslaman.
"Presiden mau memaksa taipan-taipan untuk bekerja sama, beraliansi strategis di ekonomi, di muamalah dengan para kiai, para ulama, para pesantren. Kalau dari taipan enggak ditanya kata presiden. Karena dari taipan itu paksaan, jadi presiden maksa," jelasnya.