Jokowi: Orang yang Bertanya Prabowo ke Luar Negeri, Belum Paham Diplomasi Pertahanan
Jokowi juga memastikan perjalanan dinas Prabowo ke luar negeri sudah mendapatkan izin darinya.
Presiden Joko Widodo membela Menteri Pertahanan Prabowo Subianto soal kunjungan kerja ke luar negeri. Jokowi menyebut pihak yang mempertanyakan tujuan Prabowo ke luar negeri tak paham diplomasi pertahanan.
"Kalau ada yang bertanya itu belum mengerti urusan diplomasi pertahanan," kata Jokowi di Kemenhan, Jakarta, Kamis (23/1).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi? Saat ini, Prabowo menjabat Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan Prabowo melawat ke luar negeri bukan sekadar jalan-jalan. Prabowo disebut mengecek langsung alat utama sistem senjata atau alutsista yang ingin dibeli pemerintah.
"Pak Menhan pergi ke sebuah negara, pergi ke sebuah negara, itu adalah dalam rangka diplomasi pertahanan, bukan sekedar jalan-jalan," katanya.
Jokowi juga memastikan perjalanan dinas Prabowo ke luar negeri sudah mendapatkan izin darinya. "Itu sudah kita diskusikan dengan Pak Menhan. Tidak sekali dua kali, banyak nih yang enggak tahu," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritik Prabowo Subianto yang kerap melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS, Mardani Ali Sera mengingatkan Prabowo untuk mengikuti perintah Jokowi agar tak sering melawat ke luar negeri.
"Jokowi saat 16 Agustus 2019 lalu sudah mengingatkan agar meminimalkan kunjungan ke luar negeri," kata Mardani di Jakarta, Jumat (15/1).
Kemenhan sendiri telah memberikan penjelasan tujuan Prabowo ke luar negeri. Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan kunjungan kerja Prabowo ke luar negeri tak akan percuma.
"Saya ingin menjelaskan alur kebijakan Pak Prabowo selama ini, sejak awal beliau menyatakan bahwasanya dua bulan sampai enam bulan pertama beliau akan fokus pada modernisasi alutsista, makanya kalau teman-teman, bahkan dikritik 'Kok Pak Prabowo ke luar negeri terus'?" kata Dahnil di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), di Jalan Medan Merdeka Barat, JakartaPusat, Kamis (16/1).
Kata Dahnil, pertanyaan tersebut adanya ketidakpahaman apa yang dikerjakan oleh Prabowo sebagai Menhan bukan hanya sekedar alutsista. Di mana salah satunya membangun konsep pertahanan bagi bangsa dan negara.
"Satu tugas Menhan adalah diplomasi pertahanan, diplomasi pertahanan itu penting sekali, itu adalah bagian penting konsep besar pertahanan kita, kita hidup di dunia terdiri dari negara negara yang besar, kemudian terkait alutsista, belanja alutsista misalnya, itu bukan sekadar tentang mana yang paling modern, paling canggih, atau mana yang paling efisien, belanjaan alutsista itu juga terkait dengan geopolitik, geostrategis," bebernya.
"Saya memberikan contoh, kita beli dari Rusia, Amerika, jadi ada itu, kita beli dari China, atau kita beli dari mana, ada macam macam, jadi ada geopolitik, ada geostrategis, makanya diplomasi pertahanan sangat dibutuhkan. Nah kritik kenapa harus sering ke luar negeri, berangkat dari pengamat politik yang enggak paham tentang pertahanan, padahal tugas Menhan adalah diplomasi pertahanan," sambungnya.
(mdk/ray)