Jokowi: Saya tak ingin dengar tersangka jadi ATM penegak hukum
Jokowi meminta agar hukum ditegakkan tanpa kompromi.
Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah pesan dan permintaan dalam peringatan hari ulang tahun Kejaksaan Agung yang ke-55 di Gedung Kejaksaan Agung. Jokowi meminta kepada penegak hukum seperti Kejaksaan Agung untuk melakukan pemberantasan korupsi harus memprioritaskan bagi kepentingan rakyat dan program pembangunan.
"Saya minta langkah kejaksaan mampu tingkatkan lingkungan bisnis yang baik di Indonesia. Saya minta kejaksaan bantu birokrat kita kembangkan inovasi dan kreativitas dalam pembangunan," kata Jokowi dalam sambutannya di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (22/7).
Menurut Jokowi, jangan sampai upaya pemberantasan korupsi dan penegakan hukum membuat pejabat dan pelaku bisnis tidak berani berinovasi bagi pembangunan. Apalagi, kata Jokowi, rakyat Indonesia butuhkan kesuksesan pembangunan dan program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah.
Oleh karena itu, Jokowi berpesan agar pimpinan dan jajaran kejaksaan harus turut mendampingi pemerintah terkait birokrasi. Tidak ada pilihan lain bagi kejaksaan untuk melakukan langkah-langkah reformasi birokrasi kejaksaan untuk meningkatkan kinerjanya.
"Langkah-langkah perbaikan harus terus dilakukan, menyeluruh dari hulu sampai hilir. Reformasi harus dimulai dari pembenahan integritas. Saya harap merit sistem harus ditegakkan tanpa kompromi. Hukum berjalan baik jika ada di tangan penegak hukum yang baik," jelas Jokowi.
"Saya tidak ingin dengar penegak hukum yang lakukan pemerasan atau tindakan memperdagangkan perkara atau penuntutan dan menjadikan tersangka sebagai ATM, tidak!," tandasnya.