Jokowi Selesai 2024, Suara PDIP Dikhawatirkan Anjlok Seperti Demokrat
Menurut Burhanuddin, PDIP harus bisa melihat apa yang terjadi dengan Demokrat di tahun 2014, saat nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak bisa maju lagi. Mereka mengalami anjloknya suara partai. Hal inilah bisa dibahas dalam Kongres V nanti.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mengadakan Kongres V di Bali 8-10 Agustus 2019. Persiapan untuk Pemilu 2024 akan dimatangkan di sana.
Adapun ini dibahas dalam diskusi 'Jelang Kongres V PDIP: Akankah PDIP Menang Lagi Di Pemilu 2024?'.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
"Prinsipnya bagi kami 2024, kami akan menyiapkan sebaik-baiknya. Rakyat yang akan menentukan. Dan proses terus membangun organisasi jauh lebih penting. Itu yang dilakukan PDIP. Jadi Jawabannya tunggu hasil kongres," ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, di DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (3/8).
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, menilai banyak tantangan yang dihadapi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, untuk mengulang sejarah di tahun 2019 ini. Sebagai catatan, PDIP satu-satunya partai yang mencetak sejarah di era reformasi sebagai partai pemenang pemilu dua kali berturut-turut.
Hal yang pertama kali diperhatikan sosok atau tokoh yang menjadi kunci untuk menarik pemilih. Dimana di tahun 2024, Joko Widodo atau Jokowi sudah tak bisa maju lagi.
Menurut Burhanuddin, PDIP harus bisa melihat apa yang terjadi dengan Demokrat di tahun 2014, saat nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak bisa maju lagi. Mereka mengalami anjloknya suara partai. Hal inilah bisa dibahas dalam Kongres V nanti.
"2024 Jokowi sebagai kader utama PDIP tak bisa maju lagi. Saat yang sama, PDIP punya mimpi kemenangan hattrick (tiga kali berturut-turut). Pemilu kita didesain untuk mencetak satu perilaku pemilih yang cenderung kuat didasarkan personalisasi politik, ketokohan, ketimbang institusional partai. Ketika Pak jokowi tidak bisa maju lagi 2024, skenario buruk seperti dialami Demokrat 2014 bisa menjadi terulang," jelas Burhanuddin.
Yang kemudian patut diantisipasi, adalah soal perekrutan calon-calon legislatif ke depan. Semua calon harus memiliki kedekatan ideologi dengan konstituen PDIP.
"Kalau PDI Perjuangan gagal rekrutmen caleg, yang tidak hanya punya ikatan ideologis, tapi juga kedekatan dengan pemilih yang kuat untuk menarik pemilih caleg secara personal, sulit mencetak hattrick di 2024," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Puan dan Prananda Dipersiapkan Megawati Pimpin PDIP ke Depan
Jokowi Dinilai Tidak Tertarik Menjadi Ketua Umum PDIP
Kongres V PDIP akan Tetapkan Kembali Megawati Jadi Ketua Umum
PDIP Ancam Ambil Alih Ketua MPR
PDIP: Idealnya Pilih Pimpinan MPR dengan Musyawarah Bukan Voting
PDIP Dapat Posisi Ketua DPRD Malang Raya
Tolak Usul PDIP, PKB Tak Setuju Kemendag Digabung dengan Kemenperin