Jokowi sudah beri arahan Luhut dan Polri soal Gafatar di Mempawah
Presiden segera merespons isu-isu yang menuai pro-kontra di masyarakat, termasuk Gafatar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan dan perintah kepada Menko Polhukam dan Kapolri untuk mengendalikan situasi penyerangan eks ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), di Desa Antibar, Mempawah, Kalimantan Barat. Jokowi tak ingin insiden ini menjadikan kasus semakin besar.
"Presiden sudah mengarahkan itu kepada pembantunya, Menko Polhukam (Luhut Panjaitan), Polri, begitu dengar itu, presiden memberi arahan," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP di Istana, Jakarta, Rabu (20/1).
Presiden Jokowi, lanjut Johan, belum menyampaikan tanggapannya mengenai keberadaan organisasi Gafatar. Tetapi, kata dia, Presiden segera merespons isu-isu yang menuai pro-kontra di masyarakat, termasuk Gafatar.
"Pro kontra harus direspons, agar kekisruhan tidak membesar. Itu yang saya tangkap dari Presiden," ucap Johan.
Secara terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan, sejak tadi malam pihaknya telah berkoordinasi dengan Menko Polhukam, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Sekretaris Negara telah membahas Gafatar di Mempawah. Pemerintah tidak ingin masalah ini menjadi kasus intoleransi yang semakin membesar.
"Karena negara ini adalah negara yang berbhineka, negara yang bermajemuk. Bahwa kita boleh berbeda tapi tidak boleh melakukan tindak kekerasan terhadap siapa pun. Tentunya relokasi sudah terjadi dan di lapangan sudah bisa di padamkan," jelas Pramono.