'Jokowi sudah beri sinyal Pansus Angket KPK mengganggunya'
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Sangkuti menilai Presiden Jokowi telah memberi sinyal bawah Pansus Angket KPK mengganggu kinerjanya. Hal tersebut bisa dilihat dari penolakan Presiden menerima Pansus Angket KPK buat melakukan konsultasi.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Sangkuti menilai Presiden Jokowi telah memberi sinyal bawah Pansus Angket KPK mengganggu kinerjanya. Hal tersebut bisa dilihat dari penolakan Presiden menerima Pansus Angket KPK buat melakukan konsultasi.
"Pak Jokowi sudah memberi sinyal, bahwa pansus itu mengganggu. Beliau tidak berkenan bertemu pansus, itu arti kerja pansus ini sangat mengganggu presiden," katanya dalam diskusi tolak hak angket KPK dan menyikapi proses hukum Setya Novanto di D'Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/9).
Dia juga mengungkapkan, kinerja pansus hanya memperlemah KPK dan membuat suasana semakin gaduh. "Upaya pansus mempergaduh suasana, bukan memperkuat KPK," katanya.
Selain itu, dia menilai Pansus melanggar UU, karena beberapa hal, yakni KPK dijadikan unsur pemerintah, semua fraksi tidak setuju hak angket tapi tetap dijalankan. Kemudian, memperpanjang kinerja pansus angket yang sudah ada batasnya.
Dia menduga pansus menambah masa kerja karena belum menemukan penyalahgunaan undang-undang pada KPK.
"Mestinya kan pansus ini sudah berakhir kalau kita baca di undang-undang, ya hari ini mestinya berakhir," tegasnya.