Jokowi trauma kalah ganteng dari ajudan
"Kalau ada tamu eh malah dia terus yang dikira wali kota, dia yang terima tamu, salaman," keluh Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo rupanya trauma punya ajudan ganteng. Kisah ini tak bosan-bosan diulangnya. Jokowi mengaku kini memilih ajudan yang lebih jelek dari dirinya.
"Waktu saya jadi wali kota saya sudah 23 tahun jadi eksportir kayu. Waktu itu saya belum terkenal. Nah, karena kecelakaan saya jadi wali kota. Saya masuk ke rumah dinas, bisa nyetir sendiri tapi dapat sopir dapat ajudan," kata Jokowi di depan ratusan mahasiswa baru Universitas Diponegoro, Sabtu (9/11).
Jokowi dipilihkan satu ajudan. Masih muda, tinggi, ganteng dan gagah. Tapi rupanya malah sang ajudan yang disangka wali kota.
"Kalau ada tamu eh malah dia terus yang dikira wali kota, dia yang terima tamu, salaman terus sama tamu. Karena gitu, saya ganti ajudannya yang lebih jelek dari saya," beber Jokowi disambut tawa ratusan mahasiswa.
Pengalaman itu dibawanya bawa ke Jakarta. Belajar dari pengalaman di Solo, dia memilih ajudan sendiri. Langsung dari IPDN, didatangkan 10 orang. Jokowi memilih seorang ajudan bersama Hesa.
Jokowi kemudian memanggil Hesa agar maju ke depan forum. Melihat Hesa, mahasiswa pun tertawa sambil memberi aplaus meriah.
"Ini ajudan saya, mahasiswa tepuk tangan. Saya pilih yang paling pinter, masih bujang, itu sudah cukup. Kalau saya bersama Mas Hesa, kan kalau begitu yang disalami saya, karena orang sudah tahu,' kata Jokowi sambil tertawa.
"Udah-udah, ayo kita mulai serius. nanti saya disangka stand up comedy," tutup Jokowi.