Jokowi tunjuk Jatim jadi pusat identifikasi Korban AirAsia
"Di Rumah Sakit Bhayangkara (Surabaya), kita siapkan tiga kontainer pendingin untuk ruang otopsi," kata Karwo.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan jika provinsi yang dipimpinnya ditunjuk sebagai pusat identifikasi jenazah korban AirAsia QZ8501, secara keseluruhan. Ini sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menggelar rapat gabungan dengan beberapa tim.
Rapat tersebut digelar Jokowi usai mengunjungi keluarga korban di Terminal 2 Bandara International Juanda Surabaya di Sidoarjo, Selasa malam kemarin (30/12).
"Sebelumnya kita dikumpulkan Pak Presiden, seperti Pangdam, Pangartim dan beberapa tim gabungan untuk ikut membantu semuanya di sini," kata Soekarwo di sela meninjau kesiapan ruang autopsi dan identifikasi Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jawa Timur, Rabu (31/12).
Mantan Sekdaprov Jawa Timur ini juga memaparkan, teknis operasional pengiriman jenazah korban dari lokasi penemuan ke Surabaya, terlebih dulu lapor di Terminal 2 Bandara Juanda, untuk kemudian diserahkan ke Pemprov Jawa Timur.
Setelah itu, dikirim ke RS Bhayangkara selaku penanggung jawab identifikasi dan autopsi jenazah. "Untuk kemudian diserahkan kepada keluarga masing-masing," ujarnya menegaskan.
Gubernur yang akrab disapa Pak De Karwo itu juga mengaku untuk kepentingan identifikasi dan autopsi jenazah korban Air Asia QZ8501, pihaknya menunjuk RS Bhayangkara dan Mapolda Jawa Timur, sebagai tempat identifikasi.
"Di Rumah Sakit Bhayangkara, kita siapkan tiga kontainer pendingin untuk ruang otopsi, identifikasi dan penyimpanan jenazah ditambah satu tenda besar untuk ruang dokter," paparnya.
Selain itu, juga disiapkan ruang tunggu bagi keluarga korban yang berada di ruang Mahameru Polda Jawa Timur, ruangan psikologis. "Untuk tiga kontainer pendingin yang disiapkan di belakang RS Bhayangkara mampu menampung sebanyak 200 jenazah," ujar orang nomor satu di Jawa Timur itu.