Joni Pemanjat Tiang Bendera Usai Lulus Seleksi TNI, Langsung Bikin Story WA Bilang Begini
Sebelumnya Joni Kala si bocah pemanjat tiang bendera ini tidak lolos seleksi Bintara TNI AD karena terhalang tinggi badan
Yohanes Ande Kala, yang lebih dikenal sebagai Joni Bocah Merah Putih, akhirnya berhasil membanggakan keluarganya setelah dinyatakan lulus dalam seleksi pendidikan untuk menjadi Bintara TNI AD.
Sebelumnya, bocah yang terkenal karena memanjat tiang bendera ini tidak berhasil lolos akibat masalah tinggi badan. Namun, Danrem 161/Wirasakti Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes memanggilnya kembali untuk menjalani serangkaian latihan fisik, pembelajaran, dan terapi peningkatan tinggi badan.
- Joni Si Pemanjat Tiang Bendera Kembali Diundang ke Korem Wirasakti, Ini Ungkapan Bahagia Keluarga
- Cerita Joni 'Bocah Merah Putih' Ditelepon & Diminta Menghadap Dandim Hingga Ajenrem usai Kabar Gagal Tes TNI Viral
- Penjelasan TNI Alasan Joni Pemanjat Tiang Bendera Tak Lolos Seleksi Masuk TNI AD
- VIDEO: Joni Pemanjat Tiang Bendera Minta Tolong Jokowi & Panglima Usai Gagal Gabung TNI
Setelah aktif mengikuti program pelatihan tersebut, Joni akhirnya dinyatakan lulus dalam penerimaan Bintara PK TNI AD Reguler dan Khusus Tahun 2024 di Bandung.
Joni membagikan foto di story WhatsApp dengan caption "Terima Kasih Tuhan Yesus".
Dalam foto tersebut, Joni mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam, sambil memegang poster karton yang bertuliskan 'Kado untuk almahrum ayah'.
Joni yang menjadi terkenal
Joni mengungkapkan bahwa ia telah dinyatakan lulus sebagai anggota TNI AD. "Saya sangat bersyukur lulus, dan merasa sangat bahagia," katanya.
Ia juga menyatakan bahwa belum bisa menceritakan banyak tentang pengalamannya di pusat pendidikan infanteri di Bandung, Jawa Barat.
Joni menjadi viral di seluruh Indonesia akibat aksinya yang berani memanjat tiang bendera setinggi 15 meter saat upacara peringatan HUT Ke-73 di Lapangan Mota Ain, Kabupaten Belu, pada 17 Agustus 2018.
Aksinya tersebut menarik perhatian banyak pejabat, termasuk Presiden Joko Widodo. Sebagai penghargaan atas perjuangannya, Joni dan orang tuanya diundang untuk menghadiri upacara kenegaraan di Istana Kepresidenan.
Ketika bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Joni ditawari sepeda, tetapi ia menolak karena ingin fokus menjadi prajurit TNI.