Kak Seto berharap presiden jadikan Hari Anak libur nasional
Kak Seto juga meminta agar setiap wilayah mempunyai satgas perlindungan anak.
Memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh besok, psikolog anak Seto Mulyadi berharap agar Presiden Joko Widodo memberikan waktu dan menyumbangkan pemikirannya kepada anak-anak. Dia juga menilai sudah sepatutnya anak-anak Indonesia mendapatkan kebahagiaan saat hari anak layaknya perayaan saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.
"Suatu saat hari anak nasional harus jadi hari libur nasional," harap pria yang akrab disapa Kak Seto ini saat menggelar konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu (22/7).
Selain itu, Kak Seto berharap agar di tiap daerah mencontoh daerah Tangerang Selatan yang mempunyai satgas perlindungan anak. Satgas ini, kata Kak Seo, dapat menjadi wadah bagi warga untuk melaporkan kasus kekerasan terhadap anak.
"Saya harap ada dukungan dari pemerintah bentuk Satgas Perlindungan anak di tiap daerah," tukasnya.
Dua poin tersebut menurut Kak Seto penting mengingat maraknya kasus kekerasan dan penculikan terhadap anak. Dia menilai saat ini Indonesia sudah memasuki masa darurat terhadap kekerasan anak.
Menurut Kak Seto kekerasan bukan hanya terjadi secara fisik tetapi juga mental. Sebagai contoh, kini anak-anak Indonesia tidak bebas berkreasi dan minimnya sarana menyalurkan kreativitas di sekolahnya.
"Indonesia saat ini bisa dikatakan darurat terhadap kekerasan anak. Kurikulum sekolah yang padat, diberikan pelajaran yang membuat anak stres, revolusi mental harus menyentuh terhadap anak," kata Seto.