Kapolrestabes Surabaya berang soal peringatan keamanan dari Australia
Pada Kamis kemarin sekitar pukul 16.00, direncanakan akan dibuka Aussi Banget Corner di gedung Perpustakaan Unair. Panitia telah menyiapkan segala sesuatunya untuk acara tersebut.
Pemerintah Australia tiba-tiba mengeluarkan status security warning (peringatan keamanan) tentang potensi serangan teroris di Indonesia tanpa melakukan koordinasi dengan pemerintah di negara yang dimaksud.
Alhasil, status keamanan yang dikeluarkan Pemerintah Australia di Canberra inipun bikin heboh Kota Surabaya, Jawa Timur. Khususnya pihak Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang akan menggelar acara peresmian Aussi Banget Corner, Kamis (23/8) kemarin.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertemu Australia? Hasil ini akan membuat Indonesia semakin percaya diri, terutama saat bertemu Australia pada 10 September 2024 mendatang.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertanding melawan Australia? Indonesia akan bertanding melawan Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, pada Selasa (10/09).
Sebab, acara yang rencananya dihadiri pejabat Konjen Australia di Surabaya itu terpaksa dibubarkan. Padahal, hingga Jumat (24/8) hari ini, situasi di Kota Pahlawan aman-aman saja. Tidak seperti yang diinformasikan oleh pihak Australia.
Hal ini ditegaskan oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setiawan yang merespon informasi tersebut. Perwira dengan tiga melati di pundak ini menilai informasi itu tidak valid.
"Jadi ketika ada informasi yang keluar di luar Polrestabes Surabaya adalah statement yang belum valid kebenarannya dan belum terkonfirmasi oleh pihak kepolisian, khususnya Polrestabes Surabaya," tegas Rudi.
Terkait informasi yang bisa dibilang hoaks itu, Rudi mengaku sudah berkomunikasi dan akan menemui Konjen Australia. "Kami, Polrestabes Surabaya menjamin dan selalu mengupayakan seluruh keamanan di Kota Surabaya, termasuk warga asing," janji Rudi.
Bentuk jaminan itu, kata Rudi, berupa dengan melakukan patroli dan penjagaan ketat terhadap fasilitas dan warga asing di Surabaya. "Alangkah sangat baik apabila teman-teman Australia menghubungi kami untuk penjagaan dan pengawalan ketika acara itu, maka semua tidak akan ada masalah. Indonesia aman, Surabaya aman," tandas Rudi.
Informasi tak jelas
Sementara terkait acara yang terpaksa dibatalkan Kamis kemarin, melalui rilisnya, pihak Unair menjelaskan kronologis informasi status security warning dari Canberra yang diterimanya.
Pada Kamis kemarin sekitar pukul 16.00, direncanakan akan dibuka Aussi Banget Corner di gedung Perpustakaan Unair. Panitia telah menyiapkan segala sesuatunya untuk acara tersebut.
Namun, sebelum acara digelar, pada pagi hari sekitar pukul 08.45, Unair menerima informasi semacam rilis dari media Australia tentang security warning yang bersumber dari Public Affairs Canberra.
"Salah satu pesan yang tercantum adalah bahwa pihak Konsulat Australia tidak hadir dalam acara," kata Juru Bicara Unair, Suko Widodo via rilisnya.
"Pihak kami telah mengontak staff Konjen, Mr Paul melalui telepon dan menanyakan pembatalan hadir. Yang bersangkitan menjawab bahwa informasi larangan beraktivitas di luar berasal dari Canberra," sambung Suko.
Informasi status keamanan yang dimaksud pihak Autralia inipun dibantah pihak Unair. "Kami telah menyampaikan keberatan mendalam atas pembatalan tersebut, karena menurut kami situasi dan kondisi kampus dan juga Kota Surabaya sangat aman."
Tapi karena pihak Konjen Australia juga keberatan hadir lantaran informasi dari Canberra tersebut, akhirnya acara yang sudah direncanakan itu ditiadakan.
Kemudian, masih kata Suko, "Pada sore jari sekitar pukul 16.00 WIB, kami peroleh berita tentang indikasi adanya bom dari Kedutaan Amerika. Mereka berpendapat ada indikasi ancaman bom. Tetapi tidak jelas lokasinya," sesalnya.
Dan atas semua informasi simpang-siur tersebut, pihak Unair telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. "Kami memantau perkembangan informasi dan kami meyakini bahwa sesungguhnya tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan ada kondisi keamanan di wilayah kami."
Baca juga:
Polri sayangkan Australia keluarkan travel advice ke Surabaya
Scott Morrison terpilih jadi PM Australia gantikan Malcolm Turnbull
Menlu Julie Bishop calonkan diri jadi PM Australia
Cerita WNI di Australia rela cuti kerja demi ikut upacara di KBRI
Makan kerupuk dan kursi joget jadi primadona dalam perayaan HUT RI di Australia