Kapolri akan copot Kapolres Solok jika tak tegas lawan persekusi
Kapolri ancam ganti Kapolres Solok yang tak tegas lawan persekusi. Di Jakarta polisi menangkap anggota FPI yang melakukan persekusi. Di Solok, dokter Fierza diteror sampai stres. "Kalau saya anggap nanti penilaian saya Kapolres di Solok saya anggap lemah takut ya saya ganti, ganti dengan yang berani dan tegas!"
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengapresiasi langkah Polres Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya yang mengambil langkah tegas terhadap pelaku persekusi yang mengintimidasi seorang remaja, PMA (15). PMA didatangi sejumlah anggota FPI karena statusnya dianggap menghina Habib Rizieq.
Namun, Tito menyayangkan sikap tegas tak diikuti oleh Polres Solok Kota, Sumatera Barat yang tak tegas terhadap pelaku intimidasi ke Dokter Fiera Lovita. Tito bahkan mengaku telah menegur Kapolda Sumatera Barat agar tegas terhadap pelaku persekusi.
"Saya sudah beberapa kali menegur Kapoldanya untuk melindungi warga dari tindakan persekusi," kata Tito usai menghadiri Buka Puasa Bersama di Rumah Dinas Ketua MPR, Jakarta, Jumat (2/6).
Tito mengatakan membuka peluang untuk mencopot Kapolres Solok Kota apabila nantinya terbukti lemah dan tak tegas melakukan tindakan ke pelaku persekusi terhadap Dokter Fiera Lovita.
"Kalau saya anggap nanti penilaian saya Kapolres di Solok saya anggap lemah takut ya saya ganti, ganti dengan yang berani dan tegas!" ujarnya.
Berkaca pada peristiwa di Solok, Tito mengingatkan kepada seluruh bawahannya untuk tak takut dalam melakukan tindakan dalam kasus persekusi maupun kasus serupa.
"Polisi yang tidak berani, polisi yang tidak berikan perlindungan, kita kasih tindakan dengan tegas, saya tidak akan segan-segan untuk mencari dan mengganti orang yang lebih tegas," kata Tito.
Dalam kasus di Solok, polisi mengaku telah memediasi dokter Fiera dengan FPI. Namun ternyata teror terus terjadi hingga akhirnya dokter Fiera berniat pindah ke Jakarta.