Kapolri akui Ivan Haz ada di daftar pembeli narkoba Kompleks Kostrad
Badrodin mengaku tak tahu apakah politikus PPP itu ada di tempat penggerebekan atau tidak.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengakui ada seorang anggota DPR yang menjadi daftar pelanggan narkoba yang ditangkap dalam penggerebekan yang dilakukan di Perumahan Kostrad Tanah Kusir, Jakarta, Minggu (21/2) lalu. Badrodin mengaku informasi tersebut diungkapkan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas narkoba di Kantor Presiden, Jakarta.
"Penggerebekan Kostrad tadi Panglima TNI bilang bertambah ada 19 (Anggota) Polri 5 (Anggota) sipil beserta anggota DPR jadi 9 (orang)," kata Badrodin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/2).
Ketika disinggung nama putra mantan Wakil Presiden Hamzah Haz, Ivan Haz, Badrodin mengaku tak tahu apakah politikus PPP itu ada di tempat penggerebekan atau tidak. Namun, Badrodin menyebut nama-nama yang beredar masuk dalam daftar pembeli narkoba di kompleks Kostrad.
Badrodin juga menegaskan nama-nama polisi yang dikabarkan terlibat belum tentu berada di lokasi penggerebekan. Namun, dia menyatakan ada sejumlah nama polisi dalam daftar pelanggan narkoba.
"Saya enggak tahu kalau Ivan Haz dan yang lain-lain itu apakah memang ada di tempat atau tidak, sebetulnya tanya Kostrad gitu. Jangan langsung dianggap ada di tempat itu, daftar pembeli-pembeli ada nama itu. Jadi begini anda harus bedakan, bahwa yang disebut misalnya anggota Polri, anggota Polri itu tidak ada di tempat itu, cuma di daftar pembelian itu ada namanya, jangan sampai salahkan anggota polisi ada di situ, nggak ada," imbuhnya.
Seperti diketahui, Politikus DPR berinisial IH ditangkap Tim Yonintel Kostrad dan Pom Kostrad Asintel Kaskostrad saat melakukan operasi razia di Kompleks Kostrad, Tanah Kusir, Jakarta. IH disebut-sebut inisial dari Ivan Haz, politikus PPP yang juga putra mantan Wapres Hamzah Haz.
Sebagai Kuasa Hukum Ivan Haz, Tito Hananta Kusuma, mengatakan kabar itu perlu diklarifikasi. Dia menduga kabar itu hanyalah isu.
"Ini isu lah. Saya perlu klarifikasi dulu. Karena keluarga besar pak Ivan ini banyak pengacaranya," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (24/2).