Kapolri: Bawahan Dapat Perintah yang Salah dari Komandan Harus Berani Berpendapat
Dalam video yang diunggah, Listyo meminta jajarannya tidak melakukan perbuatan yang dapat mencederai rasa keadilan masyarakat.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan bahwa dirinya tidak segan melakukan tindakan tegas kepada jajarannya apabila melakukan pelanggaran, bahkan hingga sanksi pencopotan jabatan dan pemecatan. Untuk itu, baik atasan maupun bawahan harus saling mengingatkan agar tidak sampai melakukan tindakan yang divonis perbuatan tercela.
"Kepada seluruh personel Polri yang melakukan pelanggaran maka akan langsung saya copot dan ini berlaku untuk semuanya. Jika bawahan mendapat perintah yang salah dari komandan maka harus berani menyampaikan pendapat karena ini untuk kebaikan institusi," tulis Listyo dalam akun Twitter pribadinya @ListyoSigitP yang dikutip, Senin (12/9).
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Bagaimana upaya Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam meningkatkan citra Polri di mata masyarakat? Untuk menyakini masyarakat jika Polri 'Tidak Anti Kritik', dibentuklah suatu program yang dekat dengan warga. Yakni 'Jumat Curhat', kegiatan interaksi langsung dengan warga ini dilaksanakan oleh seluruh personel di wilayah hukumnya masing-masing hingga petinggi Polri.Tak hanya itu, untuk lebih mendekatkan diri dengan warga. Polri pun juga membentuk 'Polisi RW', di setiap daerah atau wilayah. Bahkan, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Fadil Imran turun dan berkomunikasi langsung dengan warga.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
Dalam video yang diunggah, Listyo meminta jajarannya tidak melakukan perbuatan yang dapat mencederai rasa keadilan masyarakat.
"Saya selalu wanti-wanti hindari pelanggaran-pelanggaran khususnya hal-hal yang mencederai rasa keadilan masyarakat, pelanggaran-pelanggaran yang kalau itu kita lakukan maka itu akan semakin menurunkan kepercayaan publik kepada Polri," kata Listyo.
"Ikan busuk tentunya mulai dari kepala. Mari kita saling mengingatkan, atasan mengingatkan anak buah, anak buah juga sama menyampaikan, komandan sepertinya ini salah, dan itu sah-sah saja. Jangan biasakan rekan-rekan pada saat menerima sesuatu yang tidak pas terus rekan-rekan tudak berani menyampaikan pendapat rekan-rekan, karena ini untuk kebaikan institusi," sambungnya.
Listyo menyatakan, sikap tegas yang dilakukannya terhadap anggota adalah juga demi marwah institusi Polri. Terlebih, di dalamnya masih sangat banyak polisi baik dan berintegritas dibanding para pelanggar.
"Saya harus mencopot, saya harus menindak terhadap rekan-rekan yang melakukan pelanggaran-pelanggaran dan ini terus saya ulang-ulang karena saya sayang dengan 430 ribu polisi yang telah bekerja dengan baik dan 30 ribu PNS yang juga bekerja dengan baik," ujarnya.
Lebih lanjut, apabila ternyata masih ada laporan anggotanya kedapatan melakukan pelanggaran, baik itu terkait dengan masalah perjudian ataupun penyakit masyarakat lainnya, Listyo akan langsung memecat anak buahnya tersebut. Dia pun meminta jajarannya untuk memberantas permasalahan tersebut, jangan sampai membuat pusing negara yang bebannya sudah cukup berat dengan berbagai kejahatan kekayaan negara.
"Kalau ada laporan, saya tidak perlu tegur lagi. Langsung saya proses, saya copot, itu berlaku untuk semuanya, apakah itu Polki, apakah itu Polwan," katanya.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com