Kapolri Sebut TNI-Polri Siap Fasilitasi Warga Yogyakarta Percepat Vaksinasi Massal
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan vaksinasi massal di Gedung Serba Guna Lanud Adi Sujipto, Yogyakarta. Kunjungan ini dilakukan bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan vaksinasi massal di Gedung Serba Guna Lanud Adi Sujipto, Yogyakarta. Kunjungan ini dilakukan bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, vaksinasi massal itu ditargetkan 1.000 orang. Ia juga mengaku siap untuk memfasilitasi seluruh elemen masyarakat yang ingin mengadakan kegiatan vaksinasi massal. Menurutnya, hal itu sebagai upaya untuk akselerasi pembentukan Herd Immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
"Apabila ada masayarakat berminat untuk mengadakan vaksinasi, TNI-Polri akan membantu untuk memberikan fasilitas dan menyiapkan vaksin sehingga akselerasi terbentuknya Herd Immunity segera tercapai," kata Sigit di Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta (8/7).
Mantan Kabareskrim Polri ini juga mengajak elemen masyarakat ataupun mahasiswa yang menempuh jurusan Kedokteran di DIY, untuk turut serta dan berperan aktif dalam proses vaksinasi massal tersebut.
Menurutnya, semakin banyak kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat. Maka target dari Pemerintah untuk menciptakan Herd Immunity bakal segera terealisasi dengan cepat.
"Oleh karena itu, dalam kesempatan ini seperti di Yogya banyak sekali Universitas seperti Kedokteran atau tempat lain yang memang memilik tenaga kesehatan, dipersilahkan bagi yang mau bergabung dan mau membantu kegiatan vaksinasi yang diadakan oleh pemerintah baik TNI-Polri dan Dinkes setempat," ungkapnya.
Usai meninjau vaksinasi, rombongan tersebut pun langsung menuju ke pos penyekatan Prambanan, Yogyakarta, yang berlokasi di Jalan Solo TWC, Yogyakarta.
Dalam kesempatan itu, Sigit kembali memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat soal perlunya dilakukan kebijakan penyekatan. Menurutnya, hal itu sebagai strategi untuk menekan mobilitas masyarakat, sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Upaya yang kami laksanakan salah satunya adalah pembatasan mobilitas karena salah satu kunci penanganan Covid-19 yaitu pembatasan mobilitas," jelasnya.
Dari hasil tinjauannya, papar Sigit, dalam proses penyekatan belakangan masih ditemukan kemacetan dan kepadatan. Namun, kejadian di awal kebijakan itu lantaran masih adanya warga yang masih belum memahami soal kategori esensial dan kritikal terkait syarat pelaku perjalanan.
Setelah dilakukan sosialisasi yang masif, saat ini masyarakat sudah jauh lebih memahami soal kategori sektor tersebut. Serta, adanya kesadaran masyarakat tentang apa yang dilakukan ini berdasarkan tujuan untuk menyelamatkan seluruh rakyat Indonesia.
"Oleh karena itu, perlu di sosialisasikan dan hari ini Alhamdulillah masyarakat perlahan sudah mulai paham bahwa yang boleh bekerja yang esensial dan kritikal. Semua yang kami lakukan ini adalah demi keselamatan rakyat," tutupnya.
Baca juga:
Disiplin Protokol Kesehatan dan Vaksinasi Mampu Tanggulangi Pandemi Covid-19
BIN Gelar Vaksinasi Massal untuk Anak Usia 12-17 Tahun di Kembangan Jakbar
Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Drive Thru
Satgas: 98 Persen Warga di Denpasar Bali Terpapar Covid-19 Karena Belum Divaksin
Percepat Herd Immunity, Menkes Minta Jabar Bisa Vaksinasi 200 ribu Orang per Hari