Kapolri soal demo Ahok: Pakai peluru tajam hanya kalau ada perintah
Kapolri soal demo Ahok: Pakai peluru tajam hanya kalau ada perintah. Tito meminta semua personel Brimob siap menghadapi aksi Unras baik secara fisik ataupun psikis. Sebab, diperkirakan aksi demonstrasi akan berlangsung cukup lama.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan kunjungan langsung ke Mako Brimob Polri di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat (Jabar). Tujuannya untuk mengecek persiapan anggota Brimob jelang aksi unjuk rasa (Unras) besar-besaran sejumlah elemen masyarakat pada 4 November nanti terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dalam kunjungannya, Tito meminta semua personel Brimob siap menghadapi aksi Unras baik secara fisik ataupun psikis. Sebab, diperkirakan aksi demonstrasi akan berlangsung cukup lama.
Selain kesiapan fisik dan psikis, Tito juga menginstruksikan satuan Brimob untuk mengawal Unras sesuai standar operasional prosedur (SOP). Anggota Brimob yang berjaga diminta untuk bertindak sesuai komando dari komandannya.
"Penggunaan kekerasan apalagi peluru tajam harus dibatasi, hanya kalau ada perintah tertentu saja, jangan main sendiri," kata Tito di Mako Brimob, Depok, Senin (31/10).
Bukan hanya itu, mantan Kapolda Metro Jaya ini juga mengimbau satuan Brimob agar tetap solid. Dia melarang keras adanya perpecahan di internal Brimob.
Sekedar informasi, beredar kabar akan adanya aksi besar-besaran dari sejumlah elemen masyarakat pada Jumat (4/10) nanti. Tidak hanya warga Jakarta, perkiraan para demonstran datang dari daerah-daerah luar Jakarta.