Kasus Covid-19 Meningkat, Ruang Perawatan di RSUD Daya Makassar Hampir 80 Persen
Hubungan Masyarakat RSUD Daya Makassar, Wisnu Maulana mengatakan saat ini terjadi kenaikan pasien Covid-19 yang dirawat. RSUD Daya Makassar merawat 25 pasien Covid-19 dari jumlah 35 tempat tidur yang disiapkan.
Peningkatan kasus Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) berdampak pada angka Bed Occupation Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit di Makassar. Bahkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar BOR sudah mencapai hampir 80 persen.
Hubungan Masyarakat RSUD Daya Makassar, Wisnu Maulana mengatakan saat ini terjadi kenaikan pasien Covid-19 yang dirawat. RSUD Daya Makassar merawat 25 pasien Covid-19 dari jumlah 35 tempat tidur yang disiapkan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Sejak awal Juli naik, kasus yang dirawat saat ini ada 25 pasien per tanggal hari ini. Kapasitas RSUD Daya itu 35 tempat tidur dan sudah hampir penuh, karena 25 terisi per hari ini," kata Wisnu kepada merdeka.com, Senin (12/7).
Wisnu mengungkapkan kenaikan jumlah pasien di RSUD Daya terjadi sejak 1 Juli 2021. Saat itu, kata Wisnu, terdapat 4 orang pasien Covid-19 dirawat di RSUD Daya.
"Setelah itu, terus naik 8 menjadi 10 hingga 25 kemarin. Sempat 20 (kemarin), hari ini bertambah lagi 5 sehingga jadi di 25 pasien," kata Wisnu.
Wisnu menjelaskan pasien yang dirawat di RSUD Daya rata-rata memiliki gejala sedang sampai berat. Sementara untuk warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan hanya dianjurkan untuk isolasi mandiri.
"Yang dirawat di rumah sakit yang punya keluhan berat atau memiliki komplikasi penyakit lainnya atau komorbid. Jadi kami sebenarnya hanya menerima rujukan, artinya kalau ada rujukan baik itu puskesmas ataupun RS lain, kami terima jadi sudah di skrining memang di layanan kesehatan yang lain," kata dia.
Sementara untuk ketersediaan tabung oksigen, Wisnu menegaskan masih dalam kondisi aman. Dia mengatakan RSUD Daya menyiapkan 50 tabung oksigen untuk pasien Covid-19.
"Kan daya tampung kami 35 tempat tidur. Sementara kami punya 50 tabun oksigen yang bisa standby setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan 35 tempat tidur yang kami siapkan untuk pasien Covid-19," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Arman Bausat mengatakan terjadi peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RS milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel itu. Arman mengaku saat ini pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSKD Dadi berjumlah 85 orang dan 8 diantaranya dirawat di ruang ICU.
"Pasien Covid kami sekarang ada 85, yang lagi rawat inap ICU ada 8 orang," kata dia.
Meski terjadi kenaikan jumlah pasien Covid-19, kata Arman, ketersediaan kamar tidur di RSKD Dadi Makassar masih terbilang aman. Ia berharap jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSKD Dadi bisa turun.
"Saat ini ruang perawatan masih dalam kondisi cukup. Kita punya tempat tidur yang tersedia untuk 210 pasien. Kan sekarang baru 85 pasien, jadi lumayan lah mudah-mudahan tidak lama lagi turun," tuturnya.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengaku mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Angin Mammiri dengan menyiapkan kapal milik PT Pelni untuk dijadikan tempat isolasi mandiri apung. Apalagi, pengajuan untuk menggunakan kapal milik Pelni untuk tempat isolasi pasien Covid-19 sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Perhubungan.
Danny Pomanto sapaan akrabnya mengaku isolasi terpadu apung skala kota adalah konsep isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 pertama di Indonesia. Ia mengaku penggunaan kapal milik PT Pelni untuk tempat isolasi pasien Covid-19 belum ada yang menerapkan.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Menhub, beliau mendukung sepenuhnya. Atas nama pemerintah dan warga Kota Makassar kami menyampaikan terima kasih atas sambutan positif Bapak Menhub," ujarnya.
Ia mengaku penggunaan kapal Pelni sangat efisien. Pasalnya, kapal milik PT Pelni mempunyai daya tampung hingga 900 orang.
"Tanggal 14 nanti kita akan mengunjungi kapalnya, nanti kita akan menyusun protap isolasi mandiri kerja sama Kemenhub, PT Pelni, dan Pemkot Makassar. Kita akan siapkan program-program penyembuhan bagi pasien, kita akan siapkan juga Hepa Filter di kapal," tambah Danny.
Rencananya, kapal yang dijadikan isolasi apung terpadu ini akan ditempatkan di sekitar Pantai Losari dan Centre Point of Indonesia (CPI), untuk memudahkan pihak Pemkot Makassar melakukan pengawasan dan pendistribusian makanan dan obat-obatan bagi pasien positif peserta isolasi mandiri program Makassar Recover.
"Hasil pembicaraan dengan PT Pelni, kita juga akan melibatkan unsur TNI-Polri dalam program ini," ucapnya.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Sulsel, pada Minggu (11/7), setidaknya 477 orang di Sulsel positif terinfeksi virus berawal dari Wuhan, Cina itu. Dari jumlah tersebut, Kota Makassar masih menjadi penyumbang tertinggi kasus Covid-19 yakni sebanyak 346 orang.
Jumlah kasus lainnya ada di Luwu Timur sebanyak 24 orang, disusul Maros dengan 23 orang, dan Gowa 19 orang. Berikutnya Selayar 11 orang, Pinrang 10 orang.
Kabupaten Luwu Utara dan Pangkep masing-masing 8 orang pasien. Kabupaten Barru dan Takalar ada 7 orang terinfeksi Covid-19. Kabupaten Tana Toraja 6 orang, Sidrap 5 orang, Jeneponto 2 orang, dan Bulukumba 1 orang.
Baca juga:
CEK FAKTA: Hoaks, Rumah Sakit Sengaja Covidkan Pasien untuk Dapat Rp300 Juta
RSUD Wangaya Bali Penuh, Pelayanan IGD Terpaksa Pakai Sistem Buka Tutup
Pasien Covid-19 Membeludak, RSUD Sutomo Surabaya Sulap 5 Kontainer Jadi Ruang Triage
Cek Ketersediaan Tempat Tidur di RS untuk Pasien Covid-19 dengan Aplikasi Sinarap 3.0
RS Darurat Covid-19 Asrama Haji Pondok Gede Mulai Beroperasi
Usai Meninjau, Luhut Pastikan RSD Covid-19 Asrama Haji Pondok Gede Siap Digunakan